REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengungkapkan harapannya terhadap konferensi Timur Tengah di Paris, Prancis mendatang, Selasa (27/12). Ia berharap pertemuan itu bisa membentuk mekanisme untuk mengakhiri pembangunan permukiman Israel di wilayah Palestina.
Ini adalah ungkapan resmi pertama dari Palestina setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi mengecam permukiman ilegal Israel. Resolusi tersebut juga menilai aksi Israel melanggar hukum internasional.
"Resolusi itu adalah jalan menuju konferensi damai internasional," kata Abbas dalam pertemuan partainya, Fatah pada Senin malam (26/12). Ia merujuk pada konferensi 15 Januari mendatang di Paris.
Konferensi akan dihadiri negara-negara besar yang mungkin akan membahas konflik Palestina-Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menyukai konferensi tersebut.
Ia mengatakan hanya negosiasi langsung kedua pihak yang bisa menghasilkan solusi. Netanyahu mengaku telah memanggil Abbas untuk bertemu, namun Abbas menolak kecuali Israel menghentikan konstruksi permukiman.