Selasa 27 Dec 2016 21:30 WIB

Arab Saudi Galang Dana Bantu Pengungsi Korban Perang Suriah

Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Arab Saudi meluncurkan penggalangan dana untuk warga Suriah, yang terusir akibat perang saudara lima tahun, termasuk yang diungsikan dari Aleppo timur. Lebih dari 11 juta warga Suriah, sekitar separuhnya penduduk, mengungsi akibat perang sejak 2011 dan menewaskan lebih dari 300 ribu orang itu.

Seperti dilansir kantor berita nasional, SPA, Senin (26/12), Arab Saudi adalah salah satu pendukung utama pemberontak, yang berperang untuk menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al Assad, yang dianggap Riyadh sebagai antek kawasan musuh bebuyutannya, Iran. Ribuan pejuang dan warga Suriah diungsikan dari Aleppo timur dalam gerakan militer sepekan pada bulan ini, setelah pasukan pemerintah dukungan Rusia dan Iran memasuki benteng pertahanan mereka. Beberapa dari mereka bertahan di penampungan sementara dalam suhu sangat dingin.

SPA melaporkan Raja Salman bin Abdul Aziz telah memerintahkan kampanye bantuan dimulai pada Selasa dan telah mengalokasikan 100 juta riyal atau sekitar 27 juta dolar amerika bagi gerakan tersebut. "Penjaga Dua Mesjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, telah memerintahkan kampanye popular untuk diluncurkan, untuk menyediakan bantuan bagi saudara-sudara warga Suriah," disampaika oleh SPA.

SPA melaporkan dana bantuan akan digunakan untuk mendirikan penampungan bagi pengungsi dan untuk menyediakan makanan, obat-obatan, dan selimut bagi warga Suriah yang terusir. Tidak disebutkan di mana lokasi penampungan akan didirikan. SPA juga melaporkan Raja Salman juga mendonasikan 20 juta riyal uang pribadinya bagi kampanye tersebut, Putera Mahkota Mohammed bin Nayef telah mendonasikan 10 juta riyal, serta Wakil Putera Mahkota, Mohammed bin Salman menyumbang delapan juta riyal.

Arab Saudi menyumbang dalam penggalangan bantuan PBB bagi Suriah, termasuk pertemuan amal di Kuwait dan di tempat lain.

sumber : Antara/REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement