REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak, Haider Al-Abadi mengaku butuh waktu tiga bulan untuk mengakhiri teror kelompok ISIS di Kota Mosul. Abadi optimistis tentara Iraq mampu mengatasi teror ISIS lebih cepat dari operasi pasukan Amerika Serikat.
"Saya kira pasukan Irak tidak akan memakan waktu tiga bulan untuk mengusir ISIS dari sini. Sementara pasukan AS memperkirakan butuh waktu lebih lama untuk mengakhiri teror ISIS," ujar Abadi sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu (28/12)
Dia menuturkan, keyakinannya berdasar pada keberhasilan operasi tentara elit Irak selama lebih dari dua bulan sebelumnya. Memasuki bulan ketiga kali ini, Irak berencana mengubah strategi operasi mereka.
Sebelumnya, Abadi pernah mengungkapkan jika kota Mosul akan direbut kembali pada akhir 2016. Namun, komandan pasukan elit Irak mengatakan bahwa operasi diperlambat dengan pertimbangan menjaga keselamatan warga sipil.
Sementara itu, perwakilan pasukan AS menyebut, pasukan Irak akan melanjutkan operasi militer dalam beberapa hari mendatang. Operasi yang melibatkan tentara AS itu akan lebih fokus berada di garis depan dalam kota.
Mosul merupakan kota terbesar di Irak yang saat ini masih dikuasi ISIS. Selain Mosul, ISIS masih menguasai beberapa kota lain seperti Tel Afar, Qaim serta Hawija.