Rabu 28 Dec 2016 09:39 WIB

Turki: Video Pembunuhan Tentara Turki oleh ISIS Palsu

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus.
Foto: REUTERS/Umit Bektas
Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus mengatakan, rekaman video yang menunjukkan militan ISIS sedang membunuh tentara Turki adalah palsu. Ia mengkritik orang-orang yang membagikan video palsu tersebut di media sosial.

Pekan lalu ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan dua tentara Turki ditangkap dan dibakar hidup-hidup. "Media sosial bukan platform untuk menyebarkan siaran tidak bertanggung jawab atas Turki yang sedang berperang dengan Daesh (ISIS)," kata Kurtulmus, Selasa (27/12), dikutip Anadolu.

Menurutnya, ISIS mencoba mengacaukan Turki dengan menyebarkan propaganda melalui rekaman video palsu. Ia mengatakan, tidak ada informasi yang dapat diverifikasi dari Staf Umum Turki atau Departemen Pertahanan Turki mengenai kebenaran video tersebut.

"Jika kami telah memverifikasi informasi, kami pasti akan memberitahukan kepada masyarakat. Kelompok teroris ini adalah operator terendah di dunia. Mereka mencoba menindas pikiran orang yang ketakutan," kata dia.

Ketika ditanya apakah Turki mengarahkan pasukannya menuju Kota al-Bab dari Mosul, Kurtulmus segera menyanggahnya. Menurutnya, operasi di Mosul saat ini masih belum selesai karena ISIS bertahan dengan kuat.

Ia menegaskan informasi tersebut tidak benar. Meski demikian, ia menuturkan al-Bab merupakan bagian dari operasi keamanan Turki.

Operasi Euphrates Shield yang dilakukan Turki dimulai pada akhir Agustus lalu untuk membersihkan wilayah perbatasan utara dengan Suriah dari teroris. Pada Selasa (27/12), operasi telah memasuki hari ke 126.

Sejak awal operasi, lebih dari 1.000 teroris ISIS telah berhasil "dinetralkan", menurut Menteri Pertahanan Turki. Militer Turki selalu menggunakan istilah "dinetralkan" untuk merujuk pada militan yang mati, terluka, atau ditangkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement