Rabu 28 Dec 2016 17:29 WIB

Turki dan Rusia Setuju Perpanjang Gencatan Senjata di Suriah

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: en.trend.az
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki dan Rusia setuju membuat proposal mengenai gencatan di Suriah. Menurut media Pemerintah Turki, Anadolu, baik Turki dan Rusia telah mencapai konsensus untuk menjadi wakil bagi kedua pihak yang berperang di Suriah.

Keduanya sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata yang dilakukan di Aleppo awal bulan ini. Namun hingga saat ini Kementerian Turki belum memberikan komentar lebih jauh, Rabu, (28/12).

Rusia, Iran, dan Turki menyatakan mereka siap membantu membuat perjanjian damai bagi pihak yang berperang di Suriah setelah melakukan pembicaraan di Moskow.

Pengaturan pembicaraan damai antara Pemerintah Suriah dan kelompok oposisi tak akan mengajak Amerika Serikat. Ini juga berbeda dengan perjanjian yang dimotori oleh PBB.

Moskow mengatakan, mereka akan menyelenggarakan pertemuan untuk melakukan pembicaraan damai bagi pihak yang berperang di Suriah berlokasi di Kazakhstan. Kazakhstan merupakan sekutu dekat Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan, Pemerintah Suriah sedang berkonsultasi dengan kepala kelompok oposisi untuk melakukan pembicaraan damai. Sementara itu, kelompok oposisi menyatakan, mereka tak tahu mengenai negosiasi itu, tapi mendukung gencatan senjata.

Baca juga,  Helikopter Rusia Jatuh Dihantam Mortir di Suriah.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement