Rabu 28 Dec 2016 19:48 WIB

Ini Kata-Kata Terakhir Pilot Sebelum Pesawatnya Jatuh ke Laut Hitam

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Personel militer Rusia di tepi pantai Laut Hitam dekat lokasi jatuhnya pesawat militer Tu-154 di pinggiran Sochi, Khosta, Rusia, Ahad (25/12).
Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
Personel militer Rusia di tepi pantai Laut Hitam dekat lokasi jatuhnya pesawat militer Tu-154 di pinggiran Sochi, Khosta, Rusia, Ahad (25/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia menemukan rekaman penerbangan pesawat militer yang jatuh ke laut hitam. Penerbangan itu membawa 92 penumpang yang sebagian besar anggota paduan suara, penari Tentara Merah Rusia yang akan diterbangkan ke Suriah.

Menurut media Interfax, berdasarkan rekaman penerbangan pesawat TU-154 yang jatuh ke Laut Hitam, sayap pesawat yang jatuh tersebut tak mengepak secara sinkron akibatnya pesawat jatuh. Sementara situs berita pro Pemerintah Rusia menyatakan, pilotnya kehilangan kontrol terhadap pesawat sehingga pesawat dalam posisi kritis. Namun kata-kata terakhir menyebut kepakan sayap.

Seperti dilansir BBC, Rabu, (28/12), kata-kata terakhir pilot, "Kecepatan 300 (tak terdengar).""( tak terdengar)"". Saya telah menarik gigi untuk mendarat komandan.""(tak terdengar ).""Oh neraka jahanam!"

Terdengar suara alarm.

"Kepakan sayapnya, sial, apa…!". "Altimeter [altitude meter]!". "Kita dalam keadaan… (tak terdengar)."

Alarm terdengar sangat berbahaya.

"(Tak terdengar)". "Komandan kami jatuh!."

Tak lama kemudian pesawat jatuh di Laut Hitam. Padahal pesawat baru saja lepas landas di bandara dekat Kota Sochi. Pesawat mengisi bahan bakar di sana. Pesawat nahas tersebut menghilang dari radar hanya dua menit setelah lepas landas.

Menurut pihak berwenang,15 jenazah penumpang pesawat telah ditemukan. Sebanyak 223 bagian pesawat ditemukan di tempat kejadian. Pesawat yang jatuh tersebut usianya 33 tahun dan masih sering digunakan oleh militer Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement