Kamis 29 Dec 2016 05:12 WIB

Presiden Palestina Siap Bahas Perdamaian dengan Israel

Mahmoud Abbas - Presiden Palestina. Senin(7/3).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mahmoud Abbas - Presiden Palestina. Senin(7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan, pihaknya siap melanjutkan pembicaraan untuk membahas perdamaian dengan Israel. Tapi, dengan syarat pihak Israel menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Kota Yerusalem.

"Siap melanjutkan pembicaraan dalam jangka waktu yang ditentukan berdasarkan hukum Internasional," kata Mahmoud, dilansir dari itv, Kamis (29/12).

Mahmoud mengungkapkan pernyataan tersebut pada Rabu (28/12) waktu setempat. Pernyataanya muncul setelah Pidato Menteri Luar Negeri AS, John Kerry. 

Dalam pidatonya, Kerry menerangkan alasan Amerika di balik keputusan mereka yang tidak melakukan veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB menuntut pembangunan pemukiman Israel di wilayah Palestina dihentikan.

Kerry mengatakan, solusi untuk dua negara yakni mencapai perdamaian abadi antara Israel dan Palestina. Menurutnya, resolusi Dewan Keamanan PBB juga sesuai dengan nilai-nilai Amerika.

Namun, perkataan Kerry dikecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Menurutnya, pidato Kerry terkesan berat sebelah.  

Sebagaimana yang dilaporkan The Independent, pekan lalu PBB telah memutuskan pembangunan permukiman Yahudi di Palestina tidak memiliki validitas hukum. Resolusi pun disahkan setelah Amerika Serikat (AS) memilih abstain dan tidak menggunakan hak vetonya.

"Israel menolak tegas keputusan memalukan anti-Israel yang dilakukan PBB dan tidak akan mematuhi ketentuan-ketentuannya," ujar Netanyahu.

 

sumber : Fuji EP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement