Kamis 29 Dec 2016 07:37 WIB

Kerry Peringatkan Prospek Perdamaian Israel-Palestina dalam Bahaya Serius

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri AS John Kerry
Foto: EPA/NICOLAS ASFOURI/POOL
Menteri Luar Negeri AS John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri AS, John Kerry memperingatkan Israel soal kesepakatan damai dengan Palestina. Dalam pidatonya pada Rabu (28/12), Kerry mengatakan prospek kesepakatan damai berdasar solusi dua negara dalam bahaya serius.

Kerry bersikeras solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian. Menurutnya, ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokrasi.

"Masa depan itu sekarang dalam bahaya," kata Kerry seperti dilansir BBC.

Ia menambahkan langkah PM Benjamin Netanyahu dihalangi koalisi. Menurutnya Netanyahu setuju dengan solusi tersebut namun koalisinya tidak.

Koalisi paling kanan Israel telah menjadi pihak paling ekstrem dalam sejarah. Semua kebijakan Israel telah mengarah pada solusi satu negara.

Netanyahu menanggapi pidato Kerry dengan kecewa. Ia menyebutnya tidak seimbang. Netanyahu mengatakan Kerry tidak bisa melihat kenyataan sederhana bahwa Palestina menolak mengakui keberadaan dan hak Israel.

Hal itu dibantah Juru bicara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hanan Ashrawi. Ia mengatakan rakyat Palestina telah mengikuti kesepakatan damai yang telah lalu, namun Israel tidak.

"Kami telah menerima solusi dua negara dan kami bertindak sesuai dengan itu dengan semua hormat dan komitmen kami," kata Ashrawi. Ia mengamini pernyataan Kerry yang menyebut aktivitas permukiman Israel sudah sangat gila.

Baca juga,  Respons Atas Resolusi DK PBB Israel Panggil Dubes di Selandia Baru dan Senegal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement