REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kota-kota besar di Eropa memperketat keamanan mereka selama tahun baru. Pengamanan diperkuat di pinggir kota, jumlah polisi pun ditambah. Di Berlin kepolisian menutup lapangan Pariser Platz di depan gerbang Brandenburg.
Polisi menyiapkan 1700 pasukan tambahan. Banyak kendaraan tempur yang berbaris membloking area tersebut. "Setiap langkah diambil untuk mencegah kemungkinan serangan," kata juru bicara kepolisian Berlin Thomas Neuendorf, Jumat (30/12).
Polisi juga membawa senjata mesin, katanya, sesuatu yang jarang dilakukan oleh polisi Jerman. Minggu lalu Berlin diserang oleh imigran Tunisa. Ia menabrakan truk ke pasar Natal. Kejadian ini menewaskan sedikitnya 12 orang.
Tidak hanya Berlin yang menambah pengamanannya. Madrid, Spayol juga menambah pasukan keamanan sebanyak 1600 orang. Di hari pertama tahun baru diperkiraan akan ada 25 ribu orang yang memenuhi lapangan Puerta del Sol. Di lapangan tersebut kepolisian Madrid juga menyiapkan barikade untuk mengontrol akses masuk.
Begitu juga di Milan, Itali. Pada saat tahun baru nanti truk dilarangan masuk ke Roma dan Naple. Polisi dan tentara membawa senjata mesin di depan situs bersejarah dan wisata Coleseum.
Di Jerman sebelah barat tepatnya di Cologne, kepolisian menambah jumlah kamera video di stasiun kota. Pada perayaan tahun baru yang lalu ada ratusan laporan pelecehan seksual dan perampokan di luar stasiun kota Cologne. Polisi menduga para tersangka berasal dari Afrika Utara dan Arab.
Di Frankfurt, rumah dari Bank Sentral Eropa dan bandara terbesar di Jerman ada 600 petugas polisi yang bertugas. Dua kali lipat dari tahun lalu.
Setelah serangan bom yang menewaskan 16 orang pada Maret lalu, Brussel, Belgia sempat menyatakan tidak akan merayakan tahun baru dengan kembang api. Tapi pada minggu ini pemerintah Brussel menyatakan akan tetap merayakannya.