Sabtu 31 Dec 2016 17:38 WIB

Ban Ki Moon Gelar Pesta Perpisahan dengan Pejabat PBB

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Andi Nur Aminah
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.
Foto: Reuters
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki Moon melakukan pesta perpisahan sebelum resmi meninggalkan jabatannya sebagai Sekjen PBB selama satu dekade terakhir. Pada Jumat (30/12) malam waktu setempat, Ban Ki Moon sempat bercanda dengan para staf dan ratusan diplomat yang menghadiri seremoni perpisahannya itu.

"Saya merasa seperti Cinderella, yang berada di penghujung malam masa 10 tahun saya menjabat," ujarnya dalam pesta perpisahan itu, dilansir dari Itv News, Sabtu (31/12).

Ban Ki Moon mengatakan pada malam tahun baru nanti dia berada di Times Square untuk melakukan tradisi menjatuhkan bola pada pergantian tahun. "Jutaan orang akan menonton karena saya kehilangan pekerjaan saya," katanya sambil tersenyum.

Tradisi menjatuhkan bola sebagai perayaan pergantian tahun sudah lama dilakukan di New York. Penjatuhan bola, atau yang dikenal dengan nama ball drop, ini dimulai pada 1908.

Ban akan digantikan oleh mantan perdana menteri Portugis Antonio Guterres, yang dimulai jangka waktu lima tahun, mulai Ahad (1/1) besok waktu setempat. Dia berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada para stafnya yang sudah bekerja bersamanya selama 10 tahun ini.

Sebagai pejabat PBB selama dekade terakhir, dia memupuk kesepakatan global untuk memerangi perubahan iklim. Dia juga mencetuskan tujuan baru PBB yaitu untuk memerangi kemiskinan dan ketimpangan di dunia. Namun, dia meninggalkan konflik yang masih terus terjadi. Seperti di Suriah, Yaman, Sudan Selatan dan Libya.

Ban mendesak anggota staf untuk tetap fokus memajukan tujuan pembangunan PBB dan bekerja untuk mengatasi masalah. Mulai dari perubahan iklim hingga pemberdayaan gender. "Terus fokus pada masyarakat tentang hak asasi manusia dan martabat rakyat," katanya kepada para pejabat PBB.

Ban akan segera kembali ke negara asalnya, Korea Selatan. Dia akan menjadi kandidat yang akan menggantikan Presiden Korea Selatan yang diberhentikan saat ini, Park Geun-hye.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement