REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas kesehatan Provinsi Jiangxi, Cina Selatan mengonfirmasi kasus baru virus flu burung H7N9 pada manusia. Dalam laporan Xinhua, pria berusia 53 tahun itu masih dalam kondisi kritis dan tengah dirawat di rumah sakit di ibu kota provinsi, Nanchang.
Setidaknya ada 17 warga terjangkit virus flu burung selama musim dingin di Cina. Dua diantaranya dikabarkan tewas. Wabah flu burung cukup besar di pulau utama Cina sebelumnya terjadi sejak akhir 2013 hingga awal 2014. Insiden itu menewaskan 36 orang dan menelan kerugian hingga 6 miliar dolar Amerika Serikat di sektor pertanian.
Pemerintah telah membakar lebih dari 170 ribu unggas di empat provinsi sejak Oktober. Petugas juga telah menutup beberapa pasar unggas hidup, khususnya yang terinfeksi virus flu burung. Kementerian Pertanian Cina mengatakan wabah flu burung yang baru saja terjadi telah ditangani dengan tepat dan efektif. Alhasil, virus flu burung tidak terus tersebar luas. Wabah juga dinilai tidak mempengaruhi harga dan stok produk unggas.