REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBULR -- Warga dari belasan negara diyakini menjadi bagian dari 39 korban tewas peristiwa teror penembakan malam tahun baru di Istanbul, Turki. Di antaranya terdapat tujuh warga negara Arab Saudi dan empat warga negara Irak.
Seperti dikutip dari the Guardian pada Ahad (1/1), pemerintah Turki di Ankara belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kewarganegaraan korban teror tersebut. Akan tetapi, kantor berita Dogan menyebut, korban tewas juga termasuk dua warga India, dua warga Tunisia, masing-masing satu warga Kanada, Prancis, Suriah, Israel, dan Belgia.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyebut, dari 20 korban yang pertama kali teridentifikasi 15 korban merupakan warga negara asing.
Baca juga, Ini Pelaku Serangan di Kelab Malam Turki yang Pakai Topi Santa.
Arab Saudi belum mengkonfirmasi jumlah korban tewas dari negaranya namun telah menyampaikan kutukan keras pada serangan tersebut. Sementara, sumber media Al Arabiya menyebut kedutaan Saudi mengaku terdapat tujuh korban tewas.
Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan tiga warganya tewas dan empat menjadi korban cedera dari peristiwa itu. Pihak Tunisia pun menyebut terdapat dua korban tewas yang merupakan warga Tunisia. Selain itu, Libanon menyatakan tiga warganya menjadi korban tewas.