REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Otoritas Myanmar akan menyelidiki sebuah video yang menunjukkan penyiksaan pada minoritas Rohingya, Senin (2/1). Video menayangkan polisi yang memukuli beberapa Muslim Rohingya.
Pemerintah mengatakan, insiden itu terjadi di Rakhine State pada November. Tampak beberapa orang berbaris dalam posisi duduk yang berdempetan. Laporan menyebut video direkam oleh polisi.
Pemerintah menambahkan, saat itu polisi sedang melakukan operasi pembersihan di Maungdaw setelah dua polisi ditembak. Tampak satu polisi memukul seorang Rohingya. Polisi lainnya menendang tepat di wajah.
Pria Rohingya lain yang hanya memakai kaos dalaman dan celana mendapat perlakuan sama. Komite Informasi Kantor Konselor mengatakan otoritas akan mengambil tindakan terhadap polisi yang melanggar aturan kepolisian.
Meski demikian, pemerintah menyangkal laporan pembunuhan atau penganiayaan. Mereka menegaskan hanya melakukan operasi kontra-terorisme di Rakhine.
Menurut koresponden BBC di Myanmar, Jonah Fisher, video ini hanya satu dari banyak bukti yang mendukung klaim penduduk Rohingya. Bahwa mereka dianiaya dan dihukum secara kolektif oleh militer.
Adanya video semacam ini sering disangkal oleh pemerintah Aung San Suu Kyi. Mereka menyebutnya berita palsu atau buatan. Sementara jurnalis atau pekerja bantuan sendiri tidak diizinkan membuktikan sendiri. "Sedikitnya enam orang Rohingya tewas dalam tahanan tiga bulan terakhir, apa dia (Suu Kyi) bertanya kenapa?" kata Fisher.