REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Staf pembantu keluarga Clinton mengatakan kepada media Amerika Serikat (AS) bahwa Bill dan Hillary Clinton menyatakan bersedia menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS. Pengusaha asal Manhattan tersebut akan dilantik sebagai Presiden AS ke-45 di Capitol Hill, Washington DC, pada 20 Januari mendatang.
Dilansir dari BBC, George W Bush dan istrinya, Laura, juga telah mengumumkan rencana untuk hadir. Mereka mengatakan ingin menyaksikan pengalihan kekuasaan yang damai di Gedung Putih.
Kabar kehadiran keluarga Clinton dan Bush dalam upacara pelantikan Trump dinilai cukup mengejutkan. Trump diketahui telah mengalahkan Clinton dalam pemilihan umum pada November lalu dan mengejek Bush atas perang Irak dan insiden 9/11.
Sebelumnya, satu-satunya mantan Presiden AS yang mengatakan siap menghadiri upacara pelantikan Trump adalah Jimmy Carter. Sedangkan mantan Presiden George HW Bush mengkonfirmasi tidak akan hadir karena alasan kesehatan.
Meskipun Clinton memenangkan suara populer dengan hampir tiga juta suara, Trump berhasil mendapatkan suara di Electoral College. Suara Electoral College sangat penting untuk dapat memenangkan pemilu.
Selama kampanye pemilu, Trump menertawakan klaim George W Bush bahwa Amerika aman dan mempertanyakan serangan 9/11 yang terjadi di masa pemerintahannya. Dia juga menuduh presiden ke-43 itu telah berbohong tentang senjata pemusnah massal di Irak.