Rabu 04 Jan 2017 17:29 WIB

Senator Republik Bergerak untuk Mengakui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga senator dari Partai Republik memperkenalkan rancangan undang-undang untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota resmi Israel. Tak hanya itu rancangan undang-undang juga berkeinginan memindahkan Kedutaan Besar Amerika untuk Israel ke Yerusalem dari Tel Aviv.

Senator Marco Rubio dari Florida mengatakan, Yerusalem merupakan ibukota abadi Israel. Ini saatnya memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem yang merupakan kota di mana kedutaan berada.

"Sekarang saatnya bagi Kongres dan Presiden Amerika terpilih untuk menghilangkan berbagai halangan yang menyebabkan tertundanya pemindahan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem. Pemindahan kedutaan besar kita ke Yerusalem telah tertunda selama dua dekade," kata Rubio seperti dilansir The Guardian, Rabu, (4/1).

Kedutaan Besar AS di Israel berada di Jalan Hayarkon di Tel Aviv selama setengah abad. Kementerian Luar Negeri AS menunda status kepemilikan Yerusalem sampai adanya pembicaraan final antara Israel dan Palestina.

Pejabat senior Palestina sekaligus negosiator perdamaian Saeb Erekat mengingatkan, pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem akan menghancurkan seluruh upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.

Duta Besar AS untuk Israel David Friedman mengatakan, ia sangat mengharapkan untuk diberi tugas ke Yerusalem. "Pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem merupakan langkah maju menuju perdamaian dan ini seharusnya terjadi sejak dulu."

Sejumlah pihak mengkritik rencana pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Pemindahaan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem hanya akan menimbulkan gelombang kekerasan antara Palestina dan Israel. Selain itu juga menghancurkan proses perdamaian dan masa depan solusi dua negara.

Baca juga,  UNESCO Sebut Israel Penjajah Yerusalem.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement