REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis menghentikan penjualan suplemen vitamin D, yang dipasarkan dengan nama dagang Uvesterol D. Penghentian penjualan ini dilakukan sesudah seorang bayi meninggal setelah diberi satu dosis vitamin tersebut.
Badan keamanan kesehatan Prancis pada Rabu (4/1), seperti dilansir Reuters, mengumumkan dalam pernyataannya bahwa hasil penyelidikan menunjukkan kemungkinan hubungan antara kematian bocah itu dengan cara pemberian obat itu terhadap anak tersebut.
Menteri Kesehatan Marisol Touraine mengatakan, cara obat semprot ke mulut itu diberikan mungkin yang menyebabkan kegagalan, sedangkan suplemennya sendiri tidak berbahaya. Uvesterol D dikembangkan laboratorium Crinex dan digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin D pada bayi hingga anak di bawah lima tahun.
Crinex belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar, tetapi pada Selasa (3/1) perusahaan itu memberi pernyataan kepada media sebelum larangan diumumkan, bahwa puluhan ribu anak sudah diberi suplemen tersebut sejak 1990-an tanpa mengakibatkan kematian.
Badan Obat Eropa mengatakan bahwa suplemen tersebut tidak dipasarkan di negara lain anggota Uni Eropa, tetapi lembaga itu tetap melakukan pemantauan atas keadaan tersebut.