Ahad 08 Jan 2017 12:25 WIB

Pasukan Irak Dekati Benteng ISIS di Mosul

Pasukan elit kontraterorisme memasuki posisi ISIS di Desa Tob Zawa, sekitar sembilan kilometer dari Mosul, Irak, 25 Oktober 2016.
Foto: AP Photo/Khalid Mohammed
Pasukan elit kontraterorisme memasuki posisi ISIS di Desa Tob Zawa, sekitar sembilan kilometer dari Mosul, Irak, 25 Oktober 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Pasukan khusus Irak telah mendekati Sungai Tigris yang melintasi bagian tengah Mosul pada Sabtu (7/1), bergerak maju secara paralel dengan pasukan lain dan memaksa militan ISIS mundur dari benteng utamanya yang terakhir.

ISIS didesak keluar dari lebih setengah kawasan-kawasan yang dikuasainya di timur sungai itu, yang membagi dua Mosul, tapi masih menguasai bagian barat. Akan lebih sulit bagi kelompok militan itu mempertahankan Mosul bilamana pasukan Irak mencapai sungai tersebut.

Irak menyatakan telah mencapai persetujuan dengan Turki untuk penarikan pasukan Turki dari sebuah kawasan dekat Mosul. Kedua kekuatan regional itu berusaha memperbaiki hubungan setelah perseteruan selama setahun terkait dengan pengerahan militer tersebut.

Dalam satu kunjungan ke Irak, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim tidak mengatakan sebuah persetujuan telah dicapai, tapi isu itu dibahas dan akan diselesaikan. Ketegangan antara dua negara tetangga tersebut terkait dengan kampanye dukungan Amerika Serikat untuk memukul ISIS dari Mosul, yang mulai berlangsung pada Oktober, telah menjadi satu isyarat dari perjuangan untuk memperoleh pengaruh atas kota kedua Irak itu bahkan bila kaum militan telah terusir.

 

Pertempuran untuk merebut kota itu masih harus dimenangkan tetapi mulai mengalami kemajuan lebih cepat. Pasukan kontra terorisme Irak bergerak ke arah beberapa ratus meter dari Sungai Tigris dan sebuah jembatan strategis pada Sabtu, tempat terdekat yang mereka kuasai, setelah melancarkan serangan pada malam sehari sebelumnya di sebuah distrik terdekat.

Gerak maju dalam beberapa haris terakhir telah mendesak para militan keluar kawasan-kawasan di timur sungai itu. Jubir Dinas Kontraterorisme (CTS) itu mengatakan taktik-taktik baru dan koordinasi lebih baik membantu gerakan mereka.

"Pasukan kontra terorisme telah dikerahkan sekitar 500 meter dari jembatan keempat," ujar Sabah al-Numan kepada wartawan di timur Mosul.

Seorang jubir koalisi mengatakan di Twitter ISIS telah merusak jembatan keempat secara sengaja ketika mereka mengalami kekalahan. Jembatan itu telah diserang oleh jet-jet tempur AS guna mencegah para militan mengirim penambahan pasukan di seantero kota itu.

CTS menguasai distrik Ghufran, juga dikenal al-Baath, dan memasuki distrik di dekatnya, Wahda. Sebuah pernyataan terpisah dari militer menyebutkan polisi federal Irak telah menguasai kembali sebuah kompleks rumah sakit di Wahda di bagian tenggara Mosul, suatu hasil signifikan setelah unit-unit dukungan AS dipaksa mundur dari tempat itu bulan lalu di bawah serangan balasan gencar yang dilancarkan ISIS.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement