"Karena ini menyangkut masalah kerja sama dengan luar negeri, dan itu juga harus sepengetahuan dari Kemenlu," kata Suhardi.
Sebelumnya Kepala BNPT menjelaskan kepada Dubes Arab Saudi bahwa penanganan terorisme di Indonesia dilakukan dari hulu hingga hilir. Penanganan teroris melibatkan berbagai instansi termasuk Kemenag, Kemendiknas, Kemenristekdikti, Kemensos.
Dalam program deradikalisasi, BNPT juga melibatkan mantan-mantan komandan jihad yang sudah sadar untuk memberikan penyadaran kepada kelompok-kelompok yang masih memiliki ideologi radikal yang keras sekaligus menyentuh keluarga-keluarga para mantan napi terorisme ini.
"Kami berusaha untuk mengurai semua permasalahan yang ada di komunitas mereka sehingga simpul-simpul radikal ini bisa berkurang," ujar Suhardi.
Pada pertemuan itu juga dibicarakan rencana kunjungan Kepala BNPT ke Arab Saudi untuk melihat program deradikalisasi yang dilaksanakan di negara itu.
Pada pertemuan itu, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius didampingi Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir, Direktur Deradikalisasi Prof Irfan Idris, Kasubdit Resoshab Kolonel Cpl Sigit Karyadi, dan Kasubdit Kerja Sama wilayah Amerika dan Eropa Wandi Adrianto Syamsu.