REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berada di bawah tekanan dan dipaksa untuk memberikan keterangan dalam penyelidikan. Rincian penyelidikan itu dibocorkan oleh dua penyidik polisi yang melihat Netanyahu secara resmi diinterogasi oleh detektif dalam dua kesempatan terpisah pekan lalu.
Netanyahu menyangkal telah melakukan kesalahan dalam dua kasus yang menjeratnya, termasuk dugaan penerimaan hadiah senilai puluhan ribu dolar dari seorang produser Hollywood. Para pendukungnya bersikeras, Netanyahu tetap bisa menjalankan jabatannya meski tengah dalam dakwaan.
Ketua partai koalisi Netanyahu, David Bitan, mengatakan penahanan Netanyahu tidak akan terjadi. Meski ada dakwaan, Netanyahu tidak perlu mengundurkan diri sebagai perdana menteri.
Netanyahu diinterogasi atas dua penyelidikan terpisah, yang disebut Case 1000 dan Case 2000. Dia diinterogasi oleh detektif pertama selama lima jam di kediaman resminya, Kamis (5/1).
Investigasi pertama, Case 1000, adalah mengenai hadiah cerutu mahal untuk Netanyahu dan sampanye merah muda untuk istrinya, Sara, selama bertahun-tahun dari Arnon Milchan. Milchan merupakan produser kaya raya di balik film Fight Club dan Pretty Woman, yang juga memiliki saham di perusahaan televisi Israel, Channel 10.
Netanyahu dan Milchan tidak menyangkal pemberian itu. Keduanya mendapat pembelaan dari pengacara Netanyahu, Yaakov Weinroth pekan lalu.
"Setiap orang berakal sehat pasti tahu tidak ada tindakan kriminal ketika sepasang kawan dekat memberikan hadiah berupa cerutu," kata Weinroth seperti dikutip The Guardian.
Penyelidikan kedua, Case 2000, telah sangat dirahasiakan dari media. Namun, isu yang berkembang mengatakan kasus kedua berhubungan dengan hubungan Netanyahu dengan seorang pengusaha Israel sangat kaya yang diduga memberikan pengaruh terhadap kebijakan perdagangan.
Serangkaian kebocoran penyelidikan juga menunjukkan adanya indikasi campur tangan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam kasus Netanyahu dengan Milchan. Kerry diduga membantu Milchan memperoleh visa 10 tahun.
Baca juga, Netanyahu Sebut Sekjen PBB Dorong Terois
Media Israel sempat membocorkan sebuah rekaman kaset yang memperdengarkan Netanyahu membahas masalah imbalan dukungan politik terkait kasus keduanya. Namun, The Guardian belum bisa memverifikasi secara independen kebenaran rekaman itu.