REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump menerima kesimpulan komunitas intelijen AS soal dgaan keterlibatan Rusia selama masa pemilu presiden. Reince Priebus yang akan menjadi Kepala Staf Gedung Putih menyampaikannya pada Ahad (8/1).
Ia mengatakan Trump yakin Rusia berada dibalik gangguan terhadap Partai Demokrat. Priebus tidak mengklarifikasi apakah Trump yakin Presiden Rusia Vladimir Putin berada dibalik semua itu.
"Ia menerima fakta bahwa kasus ini ada dari Rusia, jadi ini bukan sekedar isu," kata Priebus dalam 'Fox News Sunday'. Ini adalah pengakuan pertama dari anggota tim Trump soal penerimaan laporan intelijen.
Sebelumnya Trump menyangkal tuduhan Rusia berada di balik peretasan. Termasuk untuk membantunya menang. Trump sempat mengatakan gangguan itu bisa saja datang dari Cina atau dalam negeri.
Dalam beberapa hari terakhir, Trump mendapat tekanan soal posisinya yang berseberangan dengan laporan intelijen AS. Ia terang-terangan meragukannya. Baik Republik maupun Demokrat mencela posisi Trump tersebut.
Laporan hanya menyebut Rusia melakukan upaya mendiskreditkan rival Trump, Hillary Clinton untuk menjatuhkannya. Trump mengatakan laporan sama sekali tidak menyebut Rusia mengganggu sistem pemilu AS.
Laporan tersebut sudah disahkan oleh Presiden Barack Obama bulan Desember lalu. Pekan lalu Trump menerima pemaparan tentangnya. Setelah itu, Trump tidak merujuk secara khusus isu peran Rusia.
Ia hanya mengakui bahwa Rusia, Cina dan pihak-pihak lain secara konsisten mencoba merusak infrastruktur siber pemerintahan. Sasarannya termasuk bisnis dan organisasi, seperti Komite Nasional Demokrat.
Menurut Juru bicara Trump, Sean Spicer, pernyataan Priebus senada dengan kesimpulan Trump di atas yang dikeluarkan pada Ahad. Pernyataan Priebus tidak kontradiksi maupun menimbulkan bayangan atas kebijakan Trump atas Rusia. Pemerintah Putin belum mengeluarkan respons.
Priebus mengatakan Trump berencana memerintahkan komunitas intelijen untuk membuat rekomendasi apa yang harus dilakukan. Ia juga mengatakan tidak ada yang salah jika mencoba berhubungan baik dengan Rusia.