Selasa 10 Jan 2017 05:00 WIB

Krisis Listrik Terus Melanda Jalur Gaza

Anak sekolah Palestina mengerjakan pekerjaan rumah dengan penerangan lilin akibat pemadam listrik.
Foto: AFP
Anak sekolah Palestina mengerjakan pekerjaan rumah dengan penerangan lilin akibat pemadam listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Krisis listrik kembali melanda Gaza dalam beberapa hari terakhir. Ha ini memicu puluhan massa dari wilayah Gaza Tengah menggelar aksi demonstrasi, menuntut Israel agar menormalkan kembali aliran listrik di Gaza. Krisis listrik tak henti meLanda, sejak blokade diberlakukan atas wilayah ini.

Situs Qudsn melaporkan, dalam orasinya, koordinator lapangan aksi menuntut perusahaan listrik Israel untuk tidak bermain-bain dengan kebutuhan kehidupan rakyat Gaza. Listrik merupakan kebutuhan vital rakyat Gaza, sehingga menjadi kewajiban pengelola listrik untuk memperhatikan kembali pasokan listrik yang ada.

Pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 13 jam dalam sehari telah berhasil melumpuhkan perekonomian di dalam negeri.

Blokade yang mengurung Jalur Gaza sejak 10 tahun terakhir, telah melahirkan banyak krisis kemanusiaan di antaranya adalah minimnya pasokan aliran listrik bagi para warga, memaksa mereka harus menggunakan lilin sebagai alternative, demikian juga sebagian bear dari Masjid-Masjid di Jalur Gaza mengalami kesulitan dari segi penerangan karena tidak Jenset mereka tidak memiliki Bensin maupun Solar.

Penderitaan warga kian hari kian bertumpuk akibat meningkatnya krisis matinya listrik dimana sebagian tempat di Jalur Gaza hanya mendapat jatah 4 jam listrik dan 12 Jam putus. Hal tersebut memaksa warga menggunakan penerangan alternativ berupa lilin yang kerap berujung kepada insiden kebakaran rumah dan meninggalnya penghuni rumah.

Pelayanan listrik di Jalur Gaza tidak gratis karena pemerintah Palestina pada dasarnya membayar listrik warga dengan memotong gaji para pegawainya. Padahal, warga mengaku, turut membayar listrik yang mereka gunakan. Dan bagi warga yang terlambat membayar, pihak perusahaan listrik akan memutus pelayanan listrik di rumah tersebut.

sumber : suarapalestina.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement