Selasa 10 Jan 2017 12:03 WIB

Pengungsi di Yunani Terancam Mati Beku

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Cuaca dingin ekstrem di Eropa
Cuaca dingin ekstrem di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Lembaga kemanusiaan Medicins Sans Frontieres memperingatkan, tanpa tempat tinggal yang layak, pengungsi di Yunani terancam mati beku di tengah cuaca ekstrim musim dingin. Di beberapa wilayah, salju telah menyelimuti setinggi satu meter dengan suhu mencapai minus 18 derajat Celcius.

Di kamp pengungsian Moria, di Pulau Lesbos, sebanyak 15 ribu pengungsi masih tinggal dalam kondisi berdesakan di tenda tipis. Satu orang pengungsi yang tewas pekan lalu membuat badan pengungsi PBB, UNHCR, bergegas mendistribusikan selimut termal dan bahan bakar pemanas, serta instalasi pemanas listrik.

"Kami khawatir adanya keterlambatan pendaftaran atau identifikasi individu kelompok rentan. Ada kekurangan ruang yang menjadi faktor penundaan," kata Adrian Edwards, Juru Bicara UNHCR di Jenewa, dikutip The Independent.

Medicins Sans Frontieres juga menyerukan agar Pemerintah Yunani segera bertindak cepat memindahkan pengungsi yang rentan dari pulau-pulau, ke daratan. Sejauh ini baru ada 700 tempat yang disediakan bagi anak-anak pengungsi yang hidup tanpa pendamping.

Pihak berwenang mendapatkan kritik karena tidak mempersiapkan tempat bagi pengungsi dengan baik menjelang musim dingin yang mengancam keselamatan jiwa.

"Eropa harus berhenti membuat kehidupan para migran dan pengungsi menjadi lebih menyedihkan," tulis pernyataan dari Medicins Sans Frontieres.

Pada Desember, Uni Eropa, lembaga kemanusiaan, dan otoritas Yunani telah dituduh ceroboh dalam penanganan dana sebesar 90 juta euro atau Rp 1,2 triliun. Dana tersebut seharusnya disisihkan untuk pengadaan kamp musim dingin sebelum salju pertama turun bulan lalu.

Sebanyak 182.500 pengungsi dan migran mencapai Yunani pada 2016. Menurut PBB, jumlah tersebut turun sepertiga dari 2015, berkat kebijakan Uni Eropa yang mendeportasi pengungsi di pulau-pulau Yunani ke Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement