REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Gempa berkekuatan 7,3 SR menghantam area bawah laut Filipina pada Selasa (10/1). Namun karena gempa itu terjadi jauh di bawah laut diperkirakan tidak akan menimbulkan tsunami maupun kerusakan alam di daratan.
Seperti dikutip the Daily Maill, Selasa (10/1), gempa itu terjadi di tenggara dari pulau Jolo. Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan gempa itu terjadi pada kedalaman 380 mil di Laut Sulawesi.
Sehingga seismolog Filipina mengatakan jarak itu terlalu dalam untuk menimbulkan kerusakan dan korban jiwa atau menimbulkan tsunami.
Renato Solidum dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan, gempa berangkat dengan pergerakan lempeng samudera sejauh 387 mil di bawah dasar laut. Itu sedikit terasa di selatan kota General Santos.
"Gempa bawah laut itu berpusat 138 mil tenggara dari provinsi Sulu dan gempa susulan masih mungkin terjadi," kata Solidum.
Sejarah mencatat sebuah gempa berkekuatan 7,7 SR menewaskan hampir 2 ribu orang di utara pulau Luzon pada 1990.