Selasa 10 Jan 2017 16:23 WIB

Ratusan Ribu Warga Iran Hadiri Pemakaman Rafsanjani

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani
Foto: AP
Mantan presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Ratusan ribu warga Iran memadati jalanan Ibu Kota Teheran untuk menghadiri pemakaman mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani. Iran menetapkan tiga hari berkabung mulai Senin (9/1).

Upacara pemakaman akan dimulai dengan doa yang dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Para analis politik menyebutkan pemakaman ini diharapkan menjadi unjuk kekuatan oleh reformis dan moderat untuk Rafsanjani yang dikenal sebagai tokoh dalam beberapa tahun terakhir.

Analis politik juga mengharapkan kelompok garis keras Islam berbondong-bondong menghadiri pemakaman tersebut. Itu sebagai deklarasi mereka merupakan salah satu diantara yang berkabung atas meninggalnya Rafsanjani.

Rafsanjani menjabat sebagai presiden periode 1989-1997. Ia meninggal karena serangan jantung pada Ahad (8/1) waktu setempat pada usia 82 tahun.

Rafsanjani adalah pendukung utama Presiden Hassan Rouhani. Ia juga telah mendukung kesepakatan bersejarah Iran dengan kekuatan dunia atas program nuklirnya.

Presiden Rouhani dilaporkan berada di samping tempat tidur Rafsanjani di rumah sakit Teheran pada Ahad (8/1) di mana dokter sedang berjuang menyelamatkannya.

"Islam kehilangan harta berharga, seorang jenderal Iran yang luar biasa, revolusioner Islam yang berani membawa bendera dan sistem Islam yang bijak dan langka," kata Rouhani, seperti dikutip dari BBC, Selasa (10/1).

Ungkapan bela sungkawa juga datang dari seluruh penjuru dunia. Salah satunya dari Departemen Luar Negeri Amerika Srrikat (AS) yang menyebut Rafsanjani sebagai tokoh nasional Iran.

Putra bungsu Rafsanjani, Yaser (46 tahun) mengungkapkan rasa syukurnya dan berterima kasih kepada semua pihak yang berbela sungkawa atas meninggalnya ayahnya. Terutama kepada ratusan ribu rakyat Iran yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap Rafsanjani.

"Saya melihat ungkapan kasih sayang yang saya sendiri tidak percaya, doa rakyat untuk ayah kami menghibur hati kami," katanya kepada saluran televisi pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement