Rabu 11 Jan 2017 02:32 WIB

33 Tewas dan 70 Terluka dalam Serangan Bunuh Diri Taliban

Polisi membersihkan daerah bekas ledakan bom bunuh diri di Afghanistan.
Foto: AP Photo/Rahmat Gul
Polisi membersihkan daerah bekas ledakan bom bunuh diri di Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah serangan bunuh diri di ibukota Afghanistan, Kabul, pada Selasa (10/1) menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai sekitar 70 orang lain.

Saleem Rasouli, seorang pejabat kesehatan senior, mengatakan 33 orang telah tewas dan lebih dari 70 terluka di jalan Darul Aman, dekat gedung parlemen. Sebagian besar korban adalah anggota staf parlemen.

Kelompok militan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka mengatakan telah menargetkan minibus yang membawa staf dari Direktorat Keamanan Nasional (NDS), badan intelijen utama Afghanistan.

Dikatakan salah satu pelaku bom bunuh diri menyerang minibus di wilayah Darul Aman, dan diikuti segera oleh seorang pembom mobil, yang membunuh pasukan keamanan yang mendatangi TKP.

"Tepat setelah ledakan, saya melompat di sungai dan kemudian aku melihat beberapa orang terluka dan bus yang benar-benar terbakar," kata Sajadullah Khan, seorang saksi yang sedang berjalan dengan ketika ledakan terjadi, seperti dilansir Reuters.

Presiden Ashraf Ghani mengutuk serangan tersebut dan bersumpah bahwa pelaku akan terus dikejar.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement