Kamis 12 Jan 2017 08:41 WIB

Sejarah Hari Ini: Kongres AS Izinkan Perang dengan Irak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Tentara AS di Baghdad,Irak.
Foto:
Gempa bumi (ilustrasi)

Gempa bumi berkekuatan tujuh skala Richter (SR) menghancurkan Haiti di Kepulauan Karibia pada 12 Januari 2010. Gempa terkuat selama 200 tahun terakhir itu menewaskan lebih dari 200 ribu orang dan 890 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal.

Dilansir dari History, gempa bumi terjadi pada pukul 16.53 waktu setempat. Ibu kota Haiti, Port-au-Prince, kota padat penduduk yang terletak 15 mil dari pusat gempa, mengalami kehancuran yang meluas.

Tempat tinggal yang tak terhitung jumlahnya, bangunan rumah sakit, gereja, dan sekolah berubah menjadi puing-puing. Semua bangunan kantor pemerintahan juga rusak berat, termasuk istana kepresidenan, gedung parlemen, dan penjada.

Pascagempa, mayat-mayat bergelimpangan di tengah kota. Petugas penyelamat akhirnya mengangkut ribuan mayat itu dan mengubur mereka dalam sebuah kuburan massal.

Bantuan internasional skala besar diluncurkan segera setelah gempa melanda. Amerika Serikat (AS) mengirim ribuan tentara ke Haiti untuk menyalurkan bantuan, serta membantu upaya pencarian dan penyelamatan korban.

Evakuasi banyak terhambat oleh kerusakan infrastruktur, terutama akses jalan. Sistem komunikasi, serta transportasi di bandara dan pelabuhan Port-au-Prince lumpuh total.

Haiti yang menempati Pulau Hispaniola bersama Republik Dominika, merupakan negara termiskin di Kepulauan Karibia. Sebanyak 80 persen dari sembilan juta penduduknya hidup dalam garis kemiskinan.

Haiti menghadapi berbagai masalah, seperti korupsi, tindak kriminal, wabah penyakit, kekurangan gizi, dan akses pendidikan yang terbatas. Negara ini merdeka dari perbudakan yang dilakukan Prancis pada 1804.

Selanjutnya: Mesir Perbaiki Piramida Agung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement