Jumat 13 Jan 2017 09:01 WIB

Serangan Bom di Damaskus, Tujuh Orang Tewas

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Bom - Teroris
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Bom - Teroris

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Serangan bom terjadi di Damaskus, Suriah, Kamis (12/1). Sedikitnya tujuh orang tewas di wilayah Ibu Kota yang memiliki penjagaan keamanan sangat ketat tersebut.

Polisi melaporkan serangan itu terjadi tepatnya di kawasan Kafr Sousa. Di sana, terdapat beberapa instalasi keamanan utama Suriah.

Selain itu, daerah di Damaskus itu terdapat rumah-rumah untuk para menteri senior dan pejabat tinggi negara. Diduga, pelaku melakukan bom bunuh diri. Dalam sebuah rekaman, terlihat mobil-mobil yang hancur karena ledakan. Kemudian, pasukan keamanan negara yang berada di sekitarnya bersiap melakukan perlawanan.

Baca: Turki-Rusia Sepakati Operasi Udara Suriah

Diperkirakan jumlah korban tewas dalam serangan ini meningkat. Hingga saat ini, beberapa orang yang terluka juga masih dengan kondisi kritis.

Selama ini serangan di Damaskus cukup jarang terdengar. Wilayah di Ibu Kota itu sebagian besar tetap di bawah kendali Presiden Bashar Al Assad. Meski demikian, kelompok oposisi Suriah diyakini masih berada di beberapa distrik kecil pinggir Damaskus.

Saat ini, masing-masing pihak melakukan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan Turki. Gencatan senjata mulai berlaku pada Desember lalu dan akan dilanjutkan dengan pembicaraan damai apabila hal ini terus berlanjut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement