REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Inspektur jenderal pengadilan AS mengatakan akan membuka penyelidikan luas mengenai bagaimana Direktur FBI James B Comey menangani kasus email (surel) Hillary Clinton, Kamis (12/1).
Penyelidikan juga akan meliputi keputusan Comey menyiarkan kasus Clinton dalam konferensi pers, termasuk membuka kembali kasus 11 hari sebelum pemilu presiden. Inspektur jenderal Michael E Horowitz tidak akan menyelidiki keputusan tidak mengusut Clinton atau ajudannya.
Namun, dia akan meninjau kembali tindakan Comey yang diyakini Clinton dan banyak pendukungnya berimbas pada kekalahan Clinton dalam pemilu.
Tindakan itu adalah konferensi pers pada Juli lalu, saat Comey mengumumkan tidak menuntut Clinton, tetapi dia menggambarkan perilaku Clinton sangat ceroboh. Kedua, tindakan Comey di mana ia mengatakan surel yang baru ditemukan bisa berpotensi mengubah hasil penyelidikan FBI. Ketiga, surat Comey tiga hari sebelum pemilu dimana ia mengatakan dia menutup lagi kasus itu.
Kantor Horowitz mengatakan, penyelidikan terhadap Comey dilakukan sebagai respons atas keluhan dari anggota Kongres dan publik atas tindakan FBI dan pengadilan selama kampanye yang dipandang dilakukan atas motif politik.
Pejabat FBI mengatakan, mereka menyambut baik penyelidikan itu. Dalam pernyataan, Comey mengatakan Horowitz adalah seorang yang profesional dan independen. Dia berjanji bekerja sama dalam penyelidikan.
"Saya sangat berharap dia berbagi kesimpulan dan observasinya dengan masyarakat karena setiap orang diuntungkan dari evaluasi dan transparansi," kata Comey, dilansir dari New York Times.