REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kelompok militan ISIS, Nusra Front dan afiliasinya tidak hanya menggunakan senjata kimia beracun seperti klorin. Kelompok teroris tersebut juga menggunakan senjata kimia murni seperti mustard dan sarin.
"Kami sangat prihatin tentang terorisme kimia di Timur Tengah, terutama di Suriah dan Irak," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti diberitakan Sputnik, Jumat (13/1).
Konflik berkepanjangan tersebut akan memasuki pembicaraan kembali damai terbaru oleh Turki dan Rusia bulan ini. Namun partisipasi Amerika Serikat untuk mengikuti pembicaraan tidak jelas.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, para pejabat AS akan diundang untuk pembicaraan damai 23 Januari di ibu kota Kazakhstan, Astana. "Amerika Serikat pasti harus diundang dan itulah apa yang kita setuju denga Rusia," katanya dilansir dari Daily Sabah.
Ia melanjutkan, tidak ada yang bisa mengabaikan peran AS. Pada masa lalu, AS telah memainkan peran kunci dalam upaya untuk membawa pihak yang bertikai di Suriah ke meja perundingan.