Sabtu 14 Jan 2017 02:11 WIB

Jumlah Imigran Anak ke Eropa Tahun Ini Meningkat

Rep: Lintar Satria/ Red: Andi Nur Aminah
Imigran Afrika kerap melintasi perairan Mediterania demi memasuki Eropa
Foto: EPA
Imigran Afrika kerap melintasi perairan Mediterania demi memasuki Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah imigran anak yang datang sendirian ke Itali meningkat tahun ini. UNICEF menyatakan sekitar 25 ribu anak yang tidak disertai orang tua menyeberangi Laut Medeterania menuju Italia. Kebanyakan berasal dari Mesir, Gambia, dan Negeria.

UNICEF menyatakan paling banyak memang anak remaja laki-laki. Tapi jumlah gadis remaja pun meningkat sehingga risiko eksploitas seksual juga meningkat. "Ini mengindikasi peningkatan tingginya jumlah anak-anak rentan eksplotasi yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk sampai ke Eropa," kata Manager Kedaruratan UNICEF Lucio Melandri, Jumat (14/1) dilansir Reuters.

Tahun lalu tercatat ada 181 ribu perahu imigran yang kebanyakan berasal dari Afrika tiba di Italia. Mayoritas dari mereka membayar calo dari Libya untuk mengatur perjalanan mereka agar sampai ke Eropa.

"Sistem saat ini gagal memproteksi anak-anak yang sendirian berada di lingkungan yang sama sekali tidak mereka ketahui. Karena mereka berpindah, maka respons Eropa harusnya membuat mereka tetap aman," tambah Lucio.

Organisasi untuk imigran dari PBB membuat proyek yang bernama The Missing Migrants atau imigran yang hilang. Proyek ini telah mencatat setidaknya sudah 11 imigran ang meninggal dunia di Laut Medeterania sejak tahun lalu. Termasuk imigran yang terkena hiportemia saat berada di perbatasan Eropa dengan Turki.

Sejak tahun lalu Eropa menghentikan laju masuknya imigran dari Yunani. Perjanjian ini dilakukan dengan Turki untuk menahan pergerakan imigran Suriah. Namun dengan apa yang terjadi di Itali terlihat perjanjian ini tidak efektif karena lemahnya otoritas Libya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement