Sabtu 14 Jan 2017 17:43 WIB

Badai Salju di Eropa Hentikan Aktivitas Warga

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Badai salju
Foto: EPA
Badai salju

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Embusan angin dingin terus menerjang kawasan di Eropa. Saat seluruh penduduk hendak tertidur lelap pada Kamis malam (12/1), badai yang dikenal sebagai Egon melanda di hampir seluruh wilayah benua tersebut.

Akibatnya, sejumlah transportasi dan listrik lumpuh di banyak negara Eropa pada Jumat pagi (13/1). Aktivitas para warga pun seketika terhenti.

Badai di musim salju ini pertama kali mencapai Inggris sepanjang Kamis malam. Gumpalan-gumpalan es putih yang berat melaju ke wilayah-wilayah seperti Skotlandia dan Irlandia Utara.

Kemudian, peringatan banjir juga dikeluarkan oleh Badan Lingkungan Hidup Inggris untuk daerah pesisir. Angin kencang dan hujan lebat telah melanda wilayah itu dan menimbulkan ancaman bagi para penduduk.

Kemudiaan wilayah di pesisir yaitu Suffolk, Essex, dan Lincolnshire juga diberi peringatan serupa. Pihak berwenang melakukan evakuasi terhadap para warga di tempat penampungan khusus yang disediakan.

Badai salju yang disebut sebagai salah satu bencana alam terburuk di Eropa pada awal 2017 ini juga menyebabkan aktivitas tranportasi utama di Ibu Kota Inggris terhenti. Di Bandara London Heathrow, sebanyak 80 penerbangan dibatalkan.

Kemudian di Jerman, tepatnya di salah satu bandara tersibuk negara itu, Frankfurt sekitar 125 penerbangan dibatalkan. Meski demikian, masih ada pesawat dapat kembali melakukan perjalanan di sana pada Jumat (13/1).

"Badai begitu kuat dan pesawat tidak dapat beroperasi karena risiko keamanan yang sangat tinggi," ujar juru bicara perusahaan bandara Frankfurt, dilansir DWnews, Sabtu (14/1).

Di wilayah Jerman lainnya, yaitu North Rhine Westphalia badai menyebabkan kemacetan parah arus lalu lintas. Meski badai Egon, namun hujan salju lebat seperti yang dikhawatirkan tidak terjadi.

Kemudian Prancis juga terkena dampak berat dari badai Egon. Pemadaman listrik akibat cuaca buruk terjadi pada lebih dari 330 ribu rumah, khususnya di Normandia dan utara Picardy.

Sejumlah institusi pendidikan diliburkan sementara waktu. Semua warga diminta oleh pemerintah di masing-masing wilayah Prancis untuk tidak terlebih dahulu keluar dari rumah demi alasan keselamatan.

Kereta api yang melakukan perjalanan dari Brussels, Belgia menuju Paris juga terhenti. Kerusakan jalur terjadi dan membuat kendaraan berhenti selama beberapa jam. 

Demikian dengan  perjalanan kereta api di Swiss. Wisatawan yang berada di negara itu pada Jumat (13/1) pagi harus tertahan sementara waktu untuk melakukan kegiatan di luar ruangan seperti yang dijadwalkan untuk menuju Zurich. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement