REPUBLIKA.CO.ID, AL-QUDS -- Keberanian bocah-bocah Palestina dalam melawan tentara Israel, memang tidak diragukan. Hampir setiap pekan, bocah-bocah ini menantang ancaman kematian atau penangkapan, dengan melakukan operasi perlawanan terhadap tentara Israel. Tak gentar melawan senjata api, bocah-bocah itu hanya dengan berbekal batu, pisau, dan bom molotov.
Melihat aksi perlawanan ini, tentara Israel tidak tinggal diam. Penangkapan terhadap bocah Palestina terus dilakukan, dan keamanan semakin diperketat.
Situs berita Quds (13/1) melaporkan, seorang ibu dari distrik Kefr Qudum menuturkan bahwa, suatu ketika terjadi insiden pengepungan di rumahnya. Dengan merusak pintu, tentara Israel menerobos masuk ke dalam rumah dan kamar kedua anaknya, Malik (12) dan Thariq(11).
"Tentara Israel kemudian mengancam kedua putranya agar tidak ikut dalam aksi demonstrasi yang digelar setiap hari Jumat di Tepi Barat," katanya.
Bahkan, dalam beberapa kali aksi perlawanan, prajurit Israel kerap menangkap bocah Palestina yang masih berumur enam tahun. Dalam setiap aksi demonstrasi, anak-anak Palestina selalu tampak berani melawan pasukan Israel bersenjata lengkap.
Senjata 'Carlo'
Pihak keamanan Israel, Jumat (13/1), berhasil menangkap tiga pemuda Palestina di wilayah perbatasan al-Quds. Seorang tentara Israel mengungkapkan bahwa ketiga pemuda tersebut telah diintai dan diawasi oleh Israel karena dicurigai memiliki senjata api type “Carlo”.
Senjata api laras panjang ini akan digunakan untuk melakukan aksi Intifadah di Tepi Barat. Stus Qusd melansir bahwa saat ini mereka telah diinterogasi dan sedang dilakukan investigasi di kantor markas militer Israel.
Ketiga pemuda tersebut, dua berasal dari Bayt ‘Annan, sebelah barat kota al-Quds dan seorang lainnya dari Bani Nuai, sebalah timur kota al-Khalil.