Senin 16 Jan 2017 08:50 WIB

Trump: Merkel Salah Tangani Pengungsi

Rep: Puti Almas/ Red: Bilal Ramadhan
Pengungsi Suriah Anas Modamani berswafoto bersama Kanselir Jerman Angela Merkel pada September 2015. Foto itu viral di Facebook.
Foto: Deutsche Welle/Anas Modamani
Pengungsi Suriah Anas Modamani berswafoto bersama Kanselir Jerman Angela Merkel pada September 2015. Foto itu viral di Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Kanselir Jerman Angela Merkel telah melakukan kesalahan dalam menangani migran pengungsi di negaranya. Hal itu menurutnya merupakan sebuah bencana yang berdampak besar, termasuk bagi Uni Eropa.

Selama ini, ia menilai Jerman adalah salah satu negara yang memiliki peran yang besar untuk Uni Eropa. Karena itu, kepemimpinan dari Merkel begitu penting untuk diperhatikan.

"Jika Anda melihat Uni Eropa, pada dasarnya itu adalah kendaraan untuk Jerman dan saya pikir dia (Merkel) membuat satu kesalahan besar dengan menampung banyak migran," ujar Trump dalam sebuah wawancara, dilansir BBC, Senin (16/1).

Merkel sebelumnya mengambil kebijakan untuk membuka pintu bagi para migran pada 2015 lalu. Kebanyakan dari mereka datang dari negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah, Afghanistan, serta Afrika dan mencari suaka di Jerman.

Eropa telah dilanda krisis migran dengan kedatangan para pengungsi dalam jumlah besar ke daratan benua itu. Masing-masing negara yang termasuk dalam Uni Eropa juga memiliki kebijakan dalam menangangi hal ini.

"Saya percaya jika negara-negara Uni Eropa tidak dipaksa untuk mengambil semua pengungsi dalam jumlah banyak mengingat semua masalahnya," kata Trump.

Milarder itu menjelaskan jika kebijkan untuk mengambil banyak migran tidak menjadi pertimbangan Uni Eropa maka kemungkinan Inggris tetap akan berada dalam organisasi supranasional itu. Namun, pada kenyataannya tidak demikian dan negara tersebut memiliih untuk keluar.

"Saya berpikir Brexit (British Exit) tidak akan pernah terjadi seperti saat ini jika tidak ada masalah kebijakan migran Uni Eropa," jelas Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement