REPUBLIKA.CO.ID, BISHKEK -- Pesawat kargo Turkish Airlines jatuh di permukiman Kyrgyzstan, pada Senin (16/1) waktu setempat. Salah satu korban selamat, Baktygul Kubatova, mengaku pesawat tersebut jatuh saat mereka semua sedang terlelap tidur sehingga tidak ada yang sempat menyelamatkan diri.
"Kami sedang tidur di rumah seperti biasa. Saya terbangun setelah melihat sesuatu yang merah di jendela. Saya tidak punya waktu untuk menyadari apa yang terjadi," katanya, dilansir dari Metro, Senin (16/1).
Saat belum menyadari apa yang terjadi, kemudian langit-langit dan dinding rumahnya diterjang pesawat. Dengan ketakutan, Kubatova menutupi anaknya dengan tangannya untuk melindungi dari reruntuhan.
Setelah itu mereka tidak bisa bergerak dan Kubatova mulai berteriak meminta bantuan untuk keluar dari sana. Segera setelah dia dan keluarganya keluar dari rumah, mereka segera berlari ke tetangga untuk menunggu saudaranya di sana. "Tapi semua rumah lainnya terbakar, semuanya hancur, semuanya rusak seolah-olah itu gempa bumi," ujarnya.
Pesawat kargo itu menabrak permukiman di dekat bandara Internasional Kyrgiztan. Pesawat Boeing 747 mendarat di luar bandara Manas, dekat ibu kota negara Bishkek, menewaskan sedikitnya 17 orang di pesawat dan 15 yang tinggal di sebelah bandara.
Sekitar 15 bangunan hancur di Dacha-Suu dan sejumlah anak-anak dilaporkan berada di antara korban tewas. Pesawat itu terbang dari Hong Kong menuju ke Istanbul. Penyebab kecelakaan itu belum diketahui, tetapi pesawat itu jatuh saat visibilitas rendah, diduga akibat kabut asap yang tebal.