Senin 16 Jan 2017 15:32 WIB

Jaksa Korsel Tunggu Persetujuan Surat Penangkapan Bos Samsung

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.
Foto: Reuters
Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Kantor jaksa khusus Korea Selatan mengatakan sedang menunggu persetujuan surat perintah penangkapan pimpinan Samsung Grup, Lee Jay-yong, pada Senin (16/1). Konglomerat terbesar di negara itu dituduh telah memberikan suap jutaan dolar AS ke yayasan milik rekan Presiden Park Geun-hye, Choi Soon-sil.

Pengadilan distrik pusat Seoul mengatakan, sidang yang digelar pada Rabu (18/1), akan memutuskan apakah pengadilan menyetujui surat perintah penangkapan Lee.

"Kantor jaksa khusus menegaskan meski perekonomian negara merupakan hal yang penting, penegakan keadilan harus tetap diutamakan," ujar Juru Bicara Jaksa Khusus, Lee Kyu-chul.

Lee Jay-yong diinterogasi selama 22 jam pekan lalu sebagai bagian dari proses penyelidikan skandal korupsi. Skandal tersebut berujung pada pemakzulan Presiden Park oleh Parlemen Korea Selatan pada Desember.

Jaksa khusus menuduh Lee membayar suap sebesar 36.42 juta dolar AS atau Rp 473,46 miliar kepada Choi. Lee yang menjadi pimpinan Samsung Group secara de facto setelah ayahnya, Lee Kun-hee, menderita serangan jantung pada 2014, itu juga dituduh melakukan penggelapan dan sumpah palsu dalam surat perintah penangkapan.

Jaksa khusus juga menyelidiki kemungkinan suap Samsung untuk yayasan Choi memiliki keterkaitan dengan keputusan National Pension Service (NPS). Pada 2015, NPS mendukung penggabungan kontroversial dua perusahaan afiliasi Samsung Group senilai 8 miliar dolar AS atau Rp 104 triliun.

Korea Selatan telah dicengkeram krisis politik selama berbulan-bulan. Proses pemakzulan Presiden Park saat ini tengah menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi, apakah akan dikabulkan atau ditolak. Jika pemakzulan dikabulkan Mahkamah Konstitusi, pemilihan presiden baru akan diadakan dalam dua bulan. Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, diharapkan dapat menjadi kandidat presiden Korea Selatan selanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement