Selasa 17 Jan 2017 09:24 WIB

Marinir AS Tiba di Norwegia, Pertama Kali Sejak PD II

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Sebanyak 300 marinir Amerika Serikat tiba dengan Boeing 747 untuk pelatihan bertahan hidup saat musim dingin selama enam bulan mendarat di Stjordal, Norwegia, 16 Januari 2017.
Foto: NTB Scanpix/Ned Alley/via REUTERS
Sebanyak 300 marinir Amerika Serikat tiba dengan Boeing 747 untuk pelatihan bertahan hidup saat musim dingin selama enam bulan mendarat di Stjordal, Norwegia, 16 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, TRONDHEIM -- Sebanyak 300 marinir Amerika Serikat (AS) tiba di Norwegia, Senin (16/1). Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, pasukan asing diizinkan mendarat di negara tersebut.

Marinir dari Camp Lejeune di North Carolina mendarat pukul 10.00 waktu setempat di Bandara Trondheim yang tertutup salju. Kota Trondheim merupakan kota terbesar ketiga di Norwegia, yang kini tengah memasuki musim dingin dengan suhu udara mencapai minus dua derajat celcius.

Marinir AS akan tinggal di Norwegia selama satu tahun. Setelah selesai tugas selama enam bulan, tim marinir pertama akan digantikan tim marinir kedua, yang akan menyelesaikan sisa tugas selama enam bulan berikutnya.

Kehadiran tentara AS memicu kemarahan Rusia karena bertepatan dengan pengiriman beberapa ribu pasukan NATO ke Polandia. Sekutu AS dari Eropa Timur itu meminta bantuan AS karena khawatir dengan Rusia.

Namun, pejabat Norwegia membantah ada keterkaitan antara kehadiran tentara AS di negaranya dengan Rusia. Juru Bicara Home Guards Norwegia, Rune Haarstad mengatakan kedatangan tentara AS bertujuan melakukan pelatihan musim dingin.

Norwegian Home Guards telah mengizinkan pangkalan militer Trondheim untuk menjadi tuan rumah bagi marinir AS. Pangkalan militer tersebut berada 1.500 Km dari perbatasan Rusia.

"Selama empat pekan pertama mereka akan melakukan pelatihan musim dingin dasar, belajar bagaimana mengatasi es dan belajar bertahan hidup di wilayah Arktik. Ini tidak ada hubungannya dengan Rusia atau dengan situasi saat ini," kata Haarstad.

Kedutaan Besar Rusia di Oslo tidak segera memberikan pernyataan resmi.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement