REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel, memberikan tanggapan terkait penyataan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump. Trump sempat menyatakan keraguannya untuk melanjutkan komitmen bersama NATO dan memberi sinyal untuk tidak memberi dukungan terhadap Uni Eropa setelah ia menjadi presiden.
"Kami warga Eropa memiliki nasib di tangan kami sendiri. Dia (Trump) telah memberitahukan posisinya sekali lagi. Mereka sudah mengetahuinya. Posisi saya juga telah diketahui," ujar Merkel, Senin (16/1), setelah publikasi hasil wawancara Trump dengan Times dan majalah Jerman, Bild.
Dalam wawancara dengan Times, Trump mengeluh bahwa NATO telah "usang" karena tidak mengurusi teror. Komentar tersebut kemudian disambut baik oleh Kremlin. Trump juga menyarankan agar negara-negara Eropa lainnya mengikuti jejak Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa.
Presiden Prancis, François Hollande, turut memberikan pernyataan balasan, dengan mengatakan Eropa tidak perlu diberitahu mengenai apa yang harus dilakukan oleh pihak luar.
"Eropa siap mengejar kerjasama transatlantik, tetapi akan didasarkan pada kepentingan dan nilai-nilai yang ada. Eropa tidak perlu saran dari luar untuk memberitahu apa yang harus kami lakukan," kata Hollande, Senin (16/1), dikutip The Guardian.
Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, mengatakan kritik terhadap NATO telah menimbulkan kekhawatiran adanya ketegangan aliansi politik dan militer.
"Saya sudah berbicara hari ini, tidak hanya dengan Menteri Luar Negeri Uni Eropa, tetapi juga dengan Menteri Luar Negeri NATO dan saya dapat melaporkan, tidak ada sinyal turunnya ketegangan," katanya.