Selasa 17 Jan 2017 12:00 WIB

Cina Tetap Tegas Perangi Pemanasan Global Meski Trump Menolak

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Pemanasan global (ilustrasi)
Foto: www.ctv.ca
Pemanasan global (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ketua Aktivis Pemanasan Global Cina Xie Zhenhua menegaskan akan tetap memerangi pemanasan global meskipun Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump menyebutnya isu palsu.

Donald Trump beberapa kali menyebutkan isu pemanasan global hanya hoax. Menurut dia, isu tersebut sengaja disebarkan Cina agar tak kalah dalam berbagai industri dari Amerika Serikat.

Dari pernyataan tersebut, banyak ilmuwan yang mengkhawatirkan nasib pemanasan global masa depan. Mengingat saat ini Donald Trump akan segera menduduki Gedung Putih. Namun ternyata Xie bisa menepis kekhawatiran para ilmuwan tersebut.

Xie menegaskan Trump sudah mulai melunak dengan isu perubahan iklim tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan New York Times setelah kemenangan mengejutkannya, Trump mengatakan ia memiliki pikiran yang terbuka tentang bagaimana dia akan mendekati masalah dan kesalahan hubungan antara pemanasan global dan aktivitas manusia.

"Masyarakat internasional dan warga AS akan menekan pemerintah Trump untuk melanjutkan kebijakan energi bersih," kata Xie, dilansir dari The Guardian, Selasa (17/1).

Xie, seorang veteran Partai Komunis yang menghabiskan lebih dari satu dekade memimpin badan lingkungan Cina, mengatakan kepada China Daily momentum global saat ini mendorong menuju masa depan dengan karbon rendah sehingga tidak ada satu orang yang mampu menghentikan kemajuan.

"Upgrade Industri bertujuan untuk pertumbuhan yang lebih berkelanjutan adalah tren global. Ini bukan sesuatu yang dapat dibalik dengan seorang pemimpin politik tunggal," ujarnya.

Pada September 2016 Obama dan Presiden Cina, Xi Jinping bersama-sama mengumumkan keputusan mereka meratifikasi kesepakatan iklim Paris. Dua tahun sebelumnya, pada November 2014, Obama dan Xi meluncurkan negosiasi bersejarah diam-diam yang menghasilkan kesepakatan untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk komitmen pertama Cina menanggulangi emisi gas rumah kaca.

Xie menepis kemungkinan friksi antara Trump dan Presiden Xi mungkin menggagalkan upaya bersama oleh dua penghasil emisi dunia untuk memerangi pemanasan global. "Kolaborasi tentang perubahan iklim tidak pernah berhenti di tengah ketegangan politik," katanya.

Xie berbicara pada malam pidato utama dimana Xi Jinping memberikan kesempatan untuknya berbicara pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Selasa (17/1) waktu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement