Ahad 29 Jan 2017 17:53 WIB

Manfaat Diet Nabati Untuk Kesehatan Lebih Baik

Rep: Karen Burge/ Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, Ada banyak janji-janji yang ditawarkan dari diet atau pola makan tertentu, yang kebanyakan gagal terwujud.

Tapi ada satu pendekatan yang terbukti dapat mengurangi resiko kesehatan, mulai dari diabetes dan penyakit jantung hingga kolesterol tinggi dan demensia.

Mengkonsumsi bahan makanan nabati, yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan, dapat membantu memperlambat atau mencegah berbagai penyakit, jauh sebelum didiagnosa, kata ahli gizi Sue Radd baru-baru ini.

"Seringkali kita berpikir apakah kita punya penyakit atau tidak. Anda memiliki demensia atau tidak. Anda mengalami darah tinggi atau tidak. Anda punya diabetes atau tidak."

"Tapi bukan ini masalahnya. Ada banyak cara dari 'tidak memilikinya' sampai kemudian jadi 'memilikinya'," kata Sue.

Diet atau pola makan, menurut Susan, adalah landasan untuk memperbaiki 'gaya hidup'.

Makan tiga kali sehari memberi kesempatan bagi kita untuk mengkonsumsi makanan yang akan meningkatkan kesehatan lebih baik. "Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa pola makan yang mengkonsumsi bahan makanan natural, mengurangi makanan hasil proses, dan bahan makanan nabati adalah yang terbaik, karena mengurangi dampak penyakit secara bersamaan."

Makanan berbahan nabati mengandung campuran kandungan kimiawi bermanfaat yang kompleks dan serat, yang ketika dikonsumsi, menurunkan stres dan bahan radikal, mengurangi peradangan, menargetkan mikroba yang ramah dalam tubuh manusia, dan menurunkan resistensi insulin. "Di saat makanan nabati dapat memberikan manfaat tertentu, kombinasi dari sayuran mentah, tanpa diproses, dan dikonsumsi secara rutin, paling memiliki manfaat besar."

 

Kekuatan sayuran

Mengadopsi pola makan nabati tidak berarti Anda harus menjadi vegan atau vegetarian. Tapi artinya mengkonsumsi berbagai sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian mentah, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan buah-buahan.

Ahli gizi Dr Rosemary Stanton mengatakan pola makan yang mengutamakan nabati, dengan atau tanpa mengkonsumsi bahan pangan hewani adalah pendekatan yang sehat. "Di masa lalu, saya rasa cukup tepat untuk mengatakan bahwa gizi berpusat pada nutrisi. Kita terfokus pada memastikan segala sesuatu memiliki cukup kandungan kalsium, besi dan cukup kandungan ini dan itu," ujar Dr Rosemary.

"Tapi pada dasarnya, apa yang perlu kita lakukan adalah terfokus pada pola makan, keseluruhan gizi."

"Kita tidak bisa mengabaikan nutrisi karena jelas penting. Secara umum... jika Anda makan makanan yang direkomendasikan dalam Pedoman Diet Australia dengan mengkonsumsi lima kelompok makanan, Anda akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Kita sudah memastikan secara seksama memasukkan sayur-sayuran dalam setiap kelompok makanan."

Sains makanan

Bukti-bukti yang berkembang menunjukkan pola makan nabati dapat membantu lebih baik dalam mengelola atau mengurangi risiko mengembangkan penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, kolesterol tinggi, obesitas dan demensia. Misalnya, program pola makan nabati yang diberi nama 'DASH diet', telah diketahui menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta mengurangi risiko penyakit jantung, gagal jantung, stroke, batu ginjal dan diabetes.

Lalu ada pola makan yang menyatukan empat makanan utama yang dianggap dapat menurun kolesterol: kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian, makanan berserat tinggi, serta sterol atau lemak nabati.Masing-masing sayuran dapat menurunkan, tapi saat digabungkan akan memiliki manfaat lebih banyak.

Penelitian telah menemukan kombinasi makanan yang dapat mengurangi kolesterol dapat mengurnagi kandungan kolesterol buruk, dengan dampak yang sama kuatnya dengan obat penurun kolesterol. "Diet ini sangat ideal, jika Anda ingin menghindari atau menunda minum obat [penurun kolesterol] seumur hidup," kata Sue.

Kepala penasihat medis dari yayasan jantung, Heart Foundation, Profesor Garry Jennings, mengatakan penyakit jantung telah berkembang dalam beberapa dekade dan langkah-langkah pencegahan akan jauh lebih efektif jika dilakukan lebih awal.

Profesor Garry mengatakan statin umumnya diresepkan bagi mereka yang sudah mengalami serangan jantung atau penyakit pembuluh darah lainnya, atau bagi mereka yang memiliki resiko tinggi.

"Bukti manfaat mengkonsumsi dengan statin begitu kuat, dimana saya akan mempertimbangkan gabungan pola makan sehat dan statin untuk saling melengkapi, tapi bukan alternatif."

Pencegah kanker

Pencegahan kanker adalah dampak signifikan lainnya yang telah ditemukan dari pola makan sehat.

"Dulu kami mengutip bahwa 30 sampai 40 persen penyebab kanker berhubungan dengan diet [pola makan] dan gaya hidup. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan hal tersebut memberikan kontribusi hingga 60 persen," kata Sue.

Menurut Cancer Council Australia, atau yayasan kanker di Australia, "mengkonsumsi makanan sehat adalah langkah pertama untuk mengurangi risiko kanker".

Dalam Panduan Makan Untuk Kesehatan, yayasan tersebut merekomendasikan menambah sayuran hingga dua kali lipat saat makan, mencoba mengkonsumsi jenis buah yang baru setiap minggu, dan mengkonsumsi sayuran saat makan siang, dan menambah porsi sayuran pada semua masakan.

Ada berbagai macam makanan nabati yang bisa Anda tambahkan pada pola makan Anda, tapi belajar bagaimana memasaknya adalah hal yang penting, menurut Sue.

Mengaduk panci penelitian

Dr Rosemary mengatakan di tahun-tahun awal karirnya, saat ia mulai berbicara tentang memasak sebagai bagian penting dari pengetahuan soal gizi, beberapa rekan yang lebih senior meledeknya: "Apa yang kau lakukan berbicara tentang memasak? Kita ini ilmuwan"

Tapi menurutnya, gizi dan memasak memiliki keterkaitan. Orang-orang perlu belajar bagaimana memasak untuk menjaga kesehatan agar bisa lebih baik.

Ini merupakan bagian penting, seperti yang disebut Dr Rosemary sebagai "Melek Makanan", yakni menyadari darimana makanan Anda berasal, bagaimana ditumbuhkan dan didistribusikan, dan bagaimana mempersiapkannya tanpa merusak kandungan gizi.

Termasuk dalam proses ini adalah mengenal lebih banyak dan percaya diri untuk menggunakan bahan-bahan, yang belum pernah Anda masak sebelumnya, tambahnya.

Artikel aslinya yang berbahasa Inggris, bisa dibaca disini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement