REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sambil bercanda Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan pekerja seks Rusia adalah yang terbaik di dunia. Akan tetapi dia meragukan jika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membeli layanan mereka.
Putin sedang dirumorkan dengan klaim bahwa presiden AS terpilih itu mengambil bagian dalam pesta seks di hotel dengan dua pekerja seks Rusia pada tahun 2013. Dengan begitu, agen rahasia dapat mengumpulkan bahan untuk tujuan pemerasan.
"Ini tuduhan palsu, bahkan dalang dari semua ini lebih buruk dari seorang pekerja seks. Mereka tidak memiliki batas moral," kata Putin, seperti dikutip dari Scotsman, Rabu (18/1).
Tuduhan terungkap pekan lalu dalam berkas yang disusun oleh mantan perwira MI6 Christopher Steele. Dokumen mengklaim bahwa Trump telah meminta pelacur untuk buang air kecil di tempat tidur di suite-nya di Ritz Carlton.
Di mana kamar tersebut pernah digunakan oleh Presiden Obama dan istrinya, Michelle. Dia berada di sana untuk kontes Miss Universe. Tuduhan itu dibantah keras oleh Trump. Dia mengaku sebagai germaphobia atau phobia terhadap kuman.
Sementara Putin juga mengelak dan mengatakan pada saat itu Trump datang sebagai pebisnis bukan tokoh politik. Dia bahkan tidak mengetahui ambisi politik Trump. Selain itu dia juga menyebutkan pekerja seks termasuk strata sosial rendah. Sehingga tidak mungkin Trump membeli layanan mereka, sementara Trump sudah biasa bergaul dengan model-model.
"Trump adalah seorang miliarder yang yang telah menghabiskan bertahun-tahun menyelenggarakan kontes kecantikan. Dia menghabiskan waktu dengan wanita yang paling indah di dunia. Saya merasa sulit untuk membayangkan bahwa ia menuju ke sebuah hotel untuk bertemu dengan gadis-gadis dengan strata sosial rendah," ujarnya.
"Mereka adalah pekerja seks terbaik di dunia, namun saya ragu Trump membeli layanan dari mereka," katanya lagi.