Kamis 19 Jan 2017 15:52 WIB

Sekelompok Demonstran Bersumpah Gagalkan Pelantikan Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Warga memprotes kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden AS ke-45 di depan Gedung Trump International Hotel and Tower di Chicago, Illinois.
Foto: REUTERS/Kamil Krzacznski
Warga memprotes kemenangan Donald Trump yang terpilih sebagai Presiden AS ke-45 di depan Gedung Trump International Hotel and Tower di Chicago, Illinois.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kelompok demonstran DisruptJ20 mengaku tidak terima Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) berikutnya. Mereka bahkan bersumpah akan mengagalkan jalannya pelantikan Trump, dengan memblokir akses publik ke acara tersebut.

"Kami percaya, ini adalah tanggung jawab kami dan tanggung jawab setiap orang untuk menganggu jalannya pelantikan dan menunjukkan perlawanan besar pada hari itu," ujar Samantha Miller dari DisruptJ20.

DisruptJ20 mengatakan akan mengirim beberapa kelompok demonstran ke pintu-pintu masuk National Mall. Di tempat itu ratusan ribu orang diperkirakan akan berkumpul untuk menyaksikan Trump dilantik sebagai presiden, Jumat (20/1).

"Pasti akan ada interaksi dengan penegak hukum hari itu, tidak diragukan lagi," kata Miller.

Baca: Koran Cina Ingatkan Trump: Cina akan Melawan AS Hingga Titik Terakhir

Secret Service AS dan polisi Washington memperkirakan akan ada sekitar 900 ribu orang yang menghadiri pelantikan Trump. Polisi telah menyiagakan ribuan petugas berseragam di lokasi.

Penjagaan keamanan akan dilakukan dalam radius delapan Km persegi dari pusat Washington. Tim gabungan terdiri dari sekitar 3.000 polisi tambahan, petugas federal dan 5.000 tentara Garda Nasional.

Departemen Kepolisian Metropolitan Washington menolak mengomentari rencana kelompok DisruptJ20. "Kami mendukung setiap orang untuk memprotes secara damai," kata seorang juru kepolisian.

DisruptJ20 menentang Trump karena komentar-komentarnya yang banyak merendahkan perempuan, imigran, dan Muslim. Trump juga bersumpah akan mencabut asuransi Obamacare dan berencana membangun dinding di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Sementara para pendukungnya mengagumi pengalaman Trump dalam berbisnis, termasuk sebagai pengembang real estate dan bintang reality show televisi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement