Jumat 20 Jan 2017 10:51 WIB

Australia Ancam Deportasi Imigran Anak Pelaku Kejahatan Serius

Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, mengatakan, Pemerintah Federal Australia tak mendeportasi anak-anak.
Foto: ABC
Menteri Imigrasi Australia, Peter Dutton, mengatakan, Pemerintah Federal Australia tak mendeportasi anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kepolisan Victoria mengatakan, sejumlah anak kelahiran luar negeri yang melakukan kejahatan serius di negara bagian ini telah diserahkan ke Angkatan Perbatasan Australia untuk kemungkinan dideportasi.

Seorang juru bicara mengatakan, Kepolisian Victoria telah melakukan proses penyerahan kriminal, yang memenuhi syarat pembatalan visa di bawah Undang-Undang Migrasi, ke Angkatan Perbatasan. Tapi langkah ini mungkin tak akan diterapkan kepada para kriminal muda yang dikirim dari luar daratan Australia, sebagaimana dikatakan Menteri Imigrasi Peter Dutton bahwa Pemerintah Federal tidak mendeportasi orang di bawah usia 18 tahun.

Kepolisian Victoria mengatakan, sejumlah pelaku dewasa sudah dideportasi, demikian juga dengan para pelanggar berusia di bawah 18 tahun yang diduga terkait geng Apex. "Penyerahan anak-anak di bawah usia 18 tahun hanya akan terjadi dalam situasi luar biasa, meski demikian Kepolisian Victoria telah membuat beberapa arahan terkait kelompok usia itu untuk jadi pertimbangan," sebut juru bicara tersebut.

"Karena ini adalah proses rahasia, tidak ada rincian lebih lanjut yang akan dirilis,” sambungnya.

Ia menjelaskan, "Keputusan untuk mengajukan pembatalan visa seseorang tidak mudah dilakukan dan disesuaikan dengan Piagam Hak Asasi Manusia serta Undang-Undang Tanggung Jawab 2016 (Victoria)."

Geng Apex telah dikaitkan dengan pembajakan dan pencurian mobil di Melbourne, serta perkelahian fisik di pusat kota selama festival Moomba tahunan berlangsung pada bulan Maret tahun lalu.

Anak-anak tidak dideportasi

Menteri Dutton mengatakan, meski Australia tak mendeportasi anak-anak, sebuah komite Parlemen tengah mempertimbangkan apakah aturan itu bisa diubah untuk memungkinkan deportasi anak di bawah usia 18 tahun.

"Ini adalah salah satu hal yang tengah dikaji oleh anggota Parlemen Jason Woods: apakah, misalnya, rentang usia bisa diturunkan dari 18 menjadi 17 atau 16 tahun, atau apapun kemungkinan kasusnya," tutur sang Menteri.

Ia menambahkan, "Tapi kami tak mendeportasi anak-anak. Kami mencoba dan bekerja sama dengan keluarga melalui masa sulit. Jika mereka menghargai kehidupan yang mereka jalani di sini di Australia, mereka perlu untuk mulai menghormati warga Australia,” kata Menteri Dutton.

Ia menerangkan, "Mereka harus mematuhi hukum dan mereka perlu mengadopsi nilai-nilai Australia yang berarti bahwa Anda menghormati hukum, Anda menghormati orang-orang di sekitar Anda, Anda menghormati polisi."

Kepala Kepolisian Victoria, Komisaris Graham Ashton, mengatakan, remaja berusia di bawah 18 tahun hanya akan diserahkan ke Angkatan Perbatasan Australia jika mereka melakukan pelanggaran serius seperti pembajakan mobil dan pembobolan rumah.

"Kami tak akan menyerahkan remaja untuk pelanggaran-pelanggaran kecil, itu hanya untuk pelanggaran yang sangat serius," sebutnya.

Ia menuturkan, "Jika mereka tak lahir di Australia, kami menyerahkannya ke Persemakmuran ... kemudian terserah Persemakmuran untuk membuat keputusan tentang deportasi."

Informasi kunci:

• Menyerahkan anak-anak ke Angkatan Perbatasan hanya dipertimbangkan dalam "kondisi luar biasa", kata polisi

• Menteri Dutton mengatakan, para kriminal muda kelahiran luar negeri "harus mulai menghormati Australia"

• Remaja dimintai tanggung jawab untuk kejahatan serius, kata Menteri Polisi.

Risiko deportasi kirimkan pesan kuat

Menteri Kepolisian Victoria, Lisa Neville, mengatakan, ancaman deportasi mengirim pesan yang sangat kuat kepada para pelaku, termasuk mereka yang terkait dengan geng seperti Apex.

"Undang-undang federal ini merupakan alat penting yang kami miliki dan Kepolisian Victoria telah bekerja selama 18 bulan terakhir dengan pemerintah federal untuk menggunakan undang-undang itu sebaik mungkin. Dan menyeret keluar para pelanggar muda non-Australia ini tak hanya dari jalanan, tapi juga ke luar negeri," terang Menteri Neville.

Ia menuturkan, "Ini tentang mewujudkan keseimbangan yang tepat, mengirim pesan kuat kepada pelanggar ini bahwa ada konsekuensi serius dan tentu saja memastikan bahwa kami tak membiarkan beberapa remaja -yang masih sangat muda -untuk kembali ke situasi di mana mereka akan terkena risiko juga."

Kejahatan remja telah menjadi perhatian utama bagi negara bagian Victoria, dimana Pemerintah Negara Bagian ini telah mengumumkan sejumlah strategi termasuk menempatkan lebih banyak polisi dan menciptakan aturan pelanggaran baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Sistem peradilan bagi pemuda di negara bagian itu juga di bawah tekanan setelah munculnya kerusuhan berulang di sejumlah pusat penahanan remaja di Parkville, utara Melbourne, dan Malmsbury di Victoria pusat.

Lebih dari belasan pelaku kriminal muda dipindahkan ke Unit Grevillea di Penjara Barwon, penjara dewasa berkeamanan maksimum, setelah kerusuhan, memicu tantangan hukum dari sejumlah aktivis hak asasi manusia.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di bawah ini.

Diterjemahkan: 14:27 WIB 19/01/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/imigran-anak-pelaku-kejahatan-serius-di-australia-bisa-saja-did/8195706
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement