REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para saksi mata insiden naas di Melbourne mengatakan, tak ada keraguan yang terlihat ketika sebuah mobil maut masuk ke jalur pejalan kaki di pusat kota Melbourne, membuat "orang-orang beterbangan seperti permen" dan kocar-kacir menyelamatkan diri. Polisi meyakini tindakan ini disengaja.
Empat orang, termasuk seorang anak kecil tewas dalam insiden itu dengan lebih banyak orang termasuk empat anak lainnya dirawat di rumah sakit.
Mohammed Minhaz sedang menunggu di persimpangan jalan Bourke dan Queen ketika ia melihat sebuah mobil mengarah ke jalur pejalan kaki dan penyeberangan, menabrak tiga orang."Ia terus melaju, tak menghentikan mobilnya. Orang-orang beterbangan. Ia menabrak satu orang di jalur pejalan kaki," tutur Mohammed.
Sebelumnya, Jeff Richards tengah berdiri di daerah yang sama dan mengatakan, ia melihat sang sopir mengancam banyak pejalan kaki yang menunggu lalu lintas di dekat Federation Square. "Saya hendak melewati Jalan Queens dan siap mengarah ke Bourke Street Mall dan kemudian saya melihat orang-orang berlarian ke arah berlawanan dari Bourke Street," ungkapnya.
Baca: Mobil Tabraki Pejalan Kaki di Melbourne, Tiga Tewas
"Pada dasarnya, sopir mobil -yang tampak seperti Holden VR atau Commodore tua VS -itu menginjak gas mobilnya, berputar-putar, tepat di tengah, di mana semua pejalan kaki berkumpul. Dan pada dasarnya, mengeluarkan kepala di sisi jendela dan menyoraki dirinya sendiri," tutur Jeff.
Ia menceritakan, "Pria itu pada dasarnya kabur, dan saat itulah kami melihat mobil polisi mengejarnya, benar-benar hanya satu menit setelahnya, dan kemudian mereka terus berdatangan. Banyak orang terus berkerumun untuk melihat apa yang terjadi karena orang-orang yang terluka bisa jadi siapa saja -saat itu adalah jam sibuk di Melbourne, terutama itu jam makan siang dan ada acara tenis,” lanjutnya.
"Saya benar-benar ikut sedih untuk siapa saja yang kehilangan orang yang dikenalnya karena itu benar-benar ...mengerikan," ujar Laura.
Wali Kota Robert Doyle mengatakan, ia melihat mobil itu mencoba berbelok ke Jalan Collins dari Jalan Swanston, tapi sopir itu terhalang trotoar di sana. "Dengan mengerikan, kami menyaksikan ia kembali ke trotoar di Jalan Swanston saat makan siang pada hari Jumat dan ngebut di sepanjang Jalan Swanston," kata Walikota Doyle.
"Benar-benar mengerikan, Anda tahu betapa sibuknya Jalan Swanston setiap saat sepanjang hari, tetapi ini bahkan terjadi saat makan siang pada hari Jumat,” imbuhnya.
Saksi mata lain bernama Sian melihat momen ketika pengemudi berbelok ke arah jalur pejalan kaki.
"Tak ada keraguan, sesuatu yang pernah saya lihat dalam kecelakaan mobil sebelumnya dan ... itu adalah hal yang aneh untuk disaksikan. Ia seperti mengumpulkan korban karena sepanjang ia melaju, pada dasarnya, orang-orang beterbangan seperti permen," tutur Sian.
"Tak ada keraguan di saat ia melaju ke kerumunan orang banyak, ia tak menghindar, ia benar-benar melewati mereka," lanjutnya.
Mantan Komisaris Kepolisian Victoria, Christine Nixon, melihat kejadian tersebut dan mengatakan salah satu korban cedera adalah anak kecil yang terlempar keluar dari kereta dorong bayi. "Sang Ibu terus bertanya kepada saya, 'Di mana bayi saya?’ dan [saya berkata] saya tak tahu," kata Komisaris Nixon.
Seorang pria yang ada di daerah tersebut pada saat itu mengatakan, ia melihat seseorang tergeletak di tengah jalan.
Menurut keterangan pers yang dirilis Kepolisian Victoria, mobil maut itu sengaja melaju ke jalur pejalan kaki di Jalan Bourke, membunuh empat orang dan melukai lebih dari 20 orang. Dari informasi terakhir yang dihimpun jurnalis ABC, sang pria pengemudi diketahui bernama Dimitrious Gargasoulas.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterjemahkan: 16:57 WIB 20/1/2017 oleh Nurina Savitri.