Ahad 22 Jan 2017 06:33 WIB

Demonstrasi Menentang Donald Trump Digelar di Berbagai Negara

Red: Nur Aini
Aksi terhadap Presiden AS Donald Trump, di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1).
Foto: News Agency/Pontus Lundahl via REUTERS
Aksi terhadap Presiden AS Donald Trump, di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan perempuan turun ke jalan di berbagai kota negara-negara Eropa, bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya di Asia yang melancarkan aksi menentang presiden baru Amerika Serikat, Donald Trump.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Lapangan Grosvenor di London sebelum mengarah ke Lapangan Trafalgar untuk mengikuti demonstrasi. Di seluruh dunia, ada 670 protes yang direncanakan digelar. Menurut laman para penyelenggara yang mengatakan bahwa diperkirakan lebih dari dua juta orang akan berunjuk rasa menentang Trump.  Trump dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat pada Jumat (20/1).

Banyak pesohor, termasuk aktivis Bianca Jagger, penyanyi Charlotte Church dan aktor Ian McKellen menyatakan dukungan mereka terhadap protes di media sosial.  Di Eropa, aksi unjuk rasa juga berlangsung di Berlin, Paris, Roma, Wina, Jenewa, dan Amsterdam.  Demonstran yang turun ke jalan di Wina berjumlah 2.000 orang, menurut perkiraan yang dikeluarkan kepolisian dan para penyelenggara. Namun, suhu di bawah nol derajat Celcius secara cepat mengurangi jumlah tersebut hingga hanya ratusan orang.

Di Afrika, ratusan orang menggelar unjuk rasa di hutan kota Nairobi, Karura Forest. Mereka melambai-lambaikan poster serta menyanyikan lagu-lagu protes Amerika.  Banyak pengunjuk rasa juga merasa marah atas komentar-komentar yang dilancarkan Trump terkait imigran dan Muslim, juga ketidaktertarikan pengusaha properti New York itu terhadap masalah lingkungan.

Di Sydney, kota terbesar Australia, sekitar 3.000 perempuan dan laki-laki melancarkan protes di Hyde Park sebelum berjalan menuju konsulat AS di pusat kota. Sementara itu menurut para penyelenggara, 5.000 orang juga mengikuti demonstrasi di Melbourne. Di Selandia Baru, aksi unjuk rasa berlangsung di empat kota dan diikuti sekitar 2.000 orang, kata petugas penyelenggara bernama Bette Flagler kepada Reuters.

Di kota-kota Asia lainnya, demonstrasi antara lain digelar di Tokyo. Aksi di Tokyo itu diikuti ratusan orang, termasuk banyak pekerja asal Amerika Serikat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement