Rabu 25 Jan 2017 11:43 WIB

Meski Gencatan Senjata, Pemerintah Suriah dan Kelompok Oposisi Rebutan Air

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
 Sumur air minum untuk warga terdampak perang Suriah.
Foto: dok. Rumah Zakat
Sumur air minum untuk warga terdampak perang Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sejak dilakukan gencatan senjata di Suriah, pasukan Suriah melakukan serangan ke barat laut  Damascus di Wadi Barada, Selasa, (24/1). Namun, pasukan Pemerintah Suriah dan sekutunya termasuk Hisbullah Lebanon, terus merangsek  ke Ain al-Fija di mana sumber mata air dan pompa air menyuplai sebagian besar air  bagi ibukota Damaskus. Mereka berusaha menguasai pusat sumber mata air.

Kelompok oposisi bersenjata berusaha menemui Moskow untuk meminta memberikan tekanan kepada Iran supaya tak melakukan serangan militer.

Kepala Negosiator Pemerintah Suriah  Bashar Ja'afari mengatakan, sangat menyedihkan kelompok teroris (kelompok oposisi) di Astana mengkritisi Iran. "Padahal, Iran merupakan salah satu penjamin dalam pembicaraan damai di Astana."

Para diplomat barat mengatakan, pembicaraan damai mengenai gencatan senjata memang tak detil. Namun setidaknya positif karena mendorong gencatan senjata dan perdamaian pihak yang berperang di Suriah.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah  Staffan de Mistura mengatakan, ia berharap bisa kembali melakukan pembicaraan damai untuk Suriah di Jenewa bulan depan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement