Kamis 26 Jan 2017 04:15 WIB

Tampilkan Dua Muslimah, Teater Canberra Terima Ancaman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Beberapa Muslimah yang tinggal di Australia.
Foto: SBS.com
Beberapa Muslimah yang tinggal di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Canberra Theatre Center menerima ancaman dari kelompok 'Respect Australia'. Ancaman dilontarkan setelah teater itu menampilkan dua gadis Muslim yang mengenakan jilbab di papan iklan untuk Australia Day.

Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan jika kelompok itu merupakan sayaop kanan yang dikenal Islamofobia, dan telah mendesak anggotanya untuk ikut bereaksi terhadap iklan yang dipasang. Teater itu menerima ancaman secara daring (online) mulai dari "bom saja" atau "hancurkan" , serta seruan untuk melakukan serangan pembakaran.

Akibatnya, teater terpaksa mengunci laman media sosialnya usai menerima ancaman, tapi menegaskan akan terus menayangkan iklan yang terpasang tersebut. Chief Minister ACT Andrew Barr, menggambarkan reaksi itu sebagai suatu aksi fanatik dan tidak rasional, dan meminta mereka yang melakukan dan menyerukan ancaman harus segera ditangkap.

"Citra gadis-gadis muda adalah contoh yang indah dari multikultularisme di tempat kerja," kata Barr seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (25/1).

Senada, Ketua Forum Masyarakat Multikultural Canberra Diana Abdel Rahman, mengungkapkan kekagetannya kejadian seperti itu bisa sampai terjadi di Canberra. Australia sendiri merayakan Australia Day tiap 26 Januari, dan pekan lalu iklan yang sama ditampilkan di Cranbourne yang terpaksa dicabut lantaran ancaman serupa terjadi.

"Saya terkejut bahwa sesuatu seperti ini akan terjadi di Canberra," ujar Diana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement