Sabtu 28 Jan 2017 12:39 WIB

Trump akan Prioritaskan Pengungsi Kristen

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Presiden AS, Donald Trump
Foto: AP
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam sebuah wawancara TV yang disiarkan pada hari Jumat (27/1) waktu setempat, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan memberikan prioritas kepada pengungsi Suriah beragama Kristen yang mengajukan permohonan status pengungsi. 

Trump juga telah mengumumkan langkah-langkah pemeriksaan baru untuk mencegah masuknya teroris dari kelompok Islam radikal ke AS. Trump menandatangani perintah eksekutif yang antara lain melarang pengungsi Suriah masuk ke AS sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Hal ini sama artinya dengan mengurangi sekitar 50 ribu pengungsi untuk memasuki AS tahun 2017. Jumlah itu kurang dari setengah batas atas sebelumnya. 

Perintah eksekutif itu ditandatangani di Pentagon setelah upacara sumpah jabatan Jenderal James Mattis sebagai Menteri Pertahanan. "Saya membangun langkah-langkah pemeriksaan baru untuk mencegah serangan teror dari kelompok Islam radikal. Kami hanya ingin memasukkan orang-orang yang mendukung AS dan cinta negara ini," kata Trump dalam upacara tersebut seperti dilansir BBC, Sabtu (28/1). 

Prioritas terhadap pengungsi Kristen tersebut merupakan salah satu dari poin penting perintah eksekutif yang ditandangani Trump. Penandatanganan perintah eksekutif itu mendapatkan kritik dari Partai Demokrat dan beberapa tokoh. "Jangan salah, ini adalah bentuk larangan terhadap Muslim," kata Senator Partai Demokrat Kamala Harris.

Sementara pendiri Facebook Mark Zuckerberg merasa prihatin terhadap perintah eksekutif Presiden Trump. Padahal, kata dia, banyak masyarakat Amerika Serikat adalah keturunan imigran.

"Masalah-masalah ini mengusik pribadi saya. Beberapa tahun yang lalu, saya mengajar di sebuah sekolah menengah lokal di mana beberapa siswa terbaik merupakan keturunan imigran," tulis Zuckerberg di laman akun Facebook pribadinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement