Ahad 29 Jan 2017 16:35 WIB

PBB Pangkas Dana Bantuan Pangan untuk 1,4 Juta Warga Irak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL - Program Pangan Dunia (WFP) dari PBB terpaksa memotong jatah dana bantuan pangan untuk 1,4 juta warga Irak. Hal itu disebabkan karena negara-negara terkaya di dunia sebagai donor, telah menunggak pembayaran kepada organisasi itu

Juru Bicara WFP, Inger Marie Vennize, mengatakan saat ini PBB sedang melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), sebagai donor terbesar, serta Jerman dan Jepang untuk segera membayar donasi. Dana sumbangan pangan bulan ini untuk pengungsi Irak harus dibagi dua dengan bulan depan.

"Tahun ini entah bagaimana kita menerima donor agak sedikit terlambat. Kami tidak punya cukup uang. Kami telah mengurangi jatah bulan ini, sebesar 50 persen untuk lebih dari 1,4 juta orang di seluruh Irak," kata Vennize, dilansir The Independent.

Di kamp Hassan Sham, Mosul, Irak, pemotongan bantuan pangan telah terasa. Para pengungsi mengatakan, mereka tidak lagi mendapatkan pasokan makanan secara penuh.

"Mereka memberi kami jumlah makanan yang cukup di awal, tapi sekarang mereka telah mengurangi itu," kata salah seorang pengungsi, Omar Shukri Mahmoud.

Dana pangan WFP yang terlambat diberikan AS diduga karena PBB telah mengutuk kebijakan Presiden Donald Trump. Trump melarang pengungsi dari tujuh negara mayoritas Muslim untuk masuk ke AS, terutama Suriah dan Irak.

Badan pengungsi PBB, UNHCR, dan Organisasi Internasional untuk Migrasi mendesak pemerintahan Trump untuk melanjutkan kerja sama dengan PBB terkait pengungsi. Kerja sama dilakukan untuk melanjutkan program pemukiman bagi orang-orang yang melarikan diri konflik dan penganiayaan, apa pun latar belakang mereka.

Sekitar 160 ribu orang telah mengungsi sejak operasi militer dilakukan di Mosul dalam melawan ISIS pada Oktober lalu. Sebanyak tiga juta orang juga terpaksa meninggalkan rumah mereka di Irak sejak ISIS menguasai Irak dan Suriah pada 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement