Senin 30 Jan 2017 16:44 WIB

Polisi Quebec Tangkap Dua Orang Tersangka Penembakan Masjid

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
 Penembakan masjid di Quebec, Senin (30/1).
Foto: Reuter/Mathieu Belanger
Penembakan masjid di Quebec, Senin (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC -- Penembakan terjadi di sebuah masjid di Sante Foy, Quebec, Kanada, Ahad (29/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Dalam serangan itu, sebanyak enam orang tewas dan delapan lainnya dilaporkan terluka.

Kepolisian Quebec mengatakan dua orang ditangkap karena diduga terlibat dalam penembakan. Sementara, dari laporan seorang saksi disebut ada tiga orang bersenjata melakukan serangan.

Diantara mereka menggunakan senapan otomatis dengan jenis AK-47 saat melakukan penembakan. Salah satu tersangka dikonfirmasi berusia 27 tahun dan memiliki aksen bahasa Quebec.

Baca: Dubes: Pemerintah Kanada Kecam Keras Penembakan di Masjid Quebec

Saat peristiwa berlangsung, puluhan orang sedang melakukan ibadah shalat isya. Masjid yang dikelola Centre Culturel Islamique de Québec atau Pusat Kebudayaan Islam Quebec itu selama ini merupakan tempat kegiatan komunitas Muslim yang berada di salah satu kota terbesar di Kanada itu.

Tak hanya melakukan ibadah, warga Muslim di sana juga aktif bekerja sama dalam sejumlah bidang. Insiden penembakan ini disebut sebagai salah satu serangan kebencian yang terjadi pada umat Muslim di Kanada. Sebelumnya, kejadian dengan motif serupa disebut pernah terjadi.

Tepatnya pada Juni 2016, di depan pintu masjid itu datang sebuah paket kiriman berisi kepala babi. Di atas bingkisan dituliskan Bon Appetite atau Selamat Makan dalam bahasa Prancis.

"Saya tidak tahu mengapa tindakan yang sangat barbar ini terjadi lagi, kami sebagai Muslim selama ini selalu berusaha menjaga sikap yang baik seperti seharusnya," ujar Kepala Masjid Mohamed Yangui dilansir BBC, Senin (30/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement