REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Menurut keterangan Kepolisian Victoria, seorang perempuan berusia 33 tahun, Senin (30/1), menjadi korban tewas keenam dari tragedi Bourke Street 10 hari lalu. Sementara itu, ratusan karangan bunga untuk para korban tragedi Bourke Street di Melbourne akan dipindahkan pada Selasa (31/1).
Polisi Victoria mengatakan, perempuan asal Blackburn Selatan ini meninggal di rumah sakit pada Senin (30/1/2017) sebelum pukul 19.30 waktu setempat. Sebanyak sembilan pasien hingga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan salah satunya dalam kondisi kritis. Sebelumnya, 39 pasien juga sempat dirawat di sini.
Empat korban, yakni Thalia Hakin (10 tahun), Jess Mudie (22), Matthew Si ( 33) dan pria berusia 25 tahun tewas di tempat kejadian dan bayi berusia tiga bulan, Zachary tewas pada malam berikutnya, Sabtu (21/1).
Di sisi lain, ratusan karangan bunga untuk para korban tragedi Bourke Street di Melbourne akan dipindahkan pada Selasa (31/1).Bunga yang diletakkan di trotoar akan dibungkus, namun sejumlah tulisan, kartu, foto dan mainan akan diambil dan disimpan oleh Pemerintah Kota Melbourne.
Wali Kota Robert Doyle mengatakan, bunga yang dibungkus itu akan disebarkan di kebun sebelah Gedung Parlemen Canberra, yang menjadi tempat peringatan bagi sejumlah korban kejahatan.
"Kami sudah memikirkan bagaimana caranya kami dapat mengurus dengan baik ungkapan cinta dari masyarakat ini. Beberapa dari karangan bunga yang menggunakan bahan organik sudah ada di sana lebih dari seminggu sehingga sudah saatnya bagi kami untuk melakukan sesuatu terhadap tempat peringatan itu," ujar Wali Kota Doyle.
Lima orang tewas dan sekitar 30 lainnya terluka ketika sebuah mobil melaju ke trotoar dan menabrak para pejalan kaki di pusat kota Melbourne awal bulan ini. Pria yang dituduh mengemudi mobil, yakni Dimitrious Gargasoulas (26) telah dituntut dengan lima tuduhan pembunuhan.
Karangan bunga ini ditinggalkan oleh ratusan warga yang berduka atas kematian para korban, termasuk Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Wacana taman untuk tempat peringatan
Doyle mengatakan, pembicaraan tentang tempat peringatan permanen akan terus dilanjutkan, tetapi itu bisa diwujudkan dalam bentuk taman. "Kami lebih melihatnya sebagai tempat refleksi, kontemplasi, dan peringatan sehingga tempat seperti di sebuah taman saya pikir akan lebih mencerminkan Melbourne, daripada ide patung atau sesuatu seperti itu," sebutnya.
Ia menjelaskan, "Ada begitu banyak ungkapan komunikasi dan cinta, warga sangat terhubung dengan hal ini sehingga biarlah menjadi demikian. Kami ingin warga merasa mereka tidak hanya terhubung begitu peristiwa ini terjadi tapi juga cara kita mengingatnya."
Menteri Utama Daniel Andrews mengatakan, uang yang terkumpul dari turnamen amal golf tahun ini akan dibagi dengan hasil penggalangan dana ‘Bourke Street Fund’, bersama dengan acara ‘Good Friday Appeal’.
Tahun lalu, turnamen amal itu mampu mengumpulkan 220 ribu dolar AS (atau setara Rp 2,2 miliar). Penggalangan dana untuk korban tragedi Melbourne akan menerima setengah dari hasil tersebut.
Menteri Utama Andrews mengutarakan, penggalangan dana untuk korban tragedi Bourke Street, yang telah terkumpul hampir satu juta dolar (atau setara Rp 10 miliar), akan dikelola oleh sebuah dewan yang terdiri dari tiga orang.
"Keluarga dari mereka yang tewas adalah prioritas pertama kami," tegasnya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 15:40 WIB 30/01/3017 oleh Nurina Savitri.